Warga Sumber Makmur Mulai Turun Sawah, Padi Varietas Ini Paling Diminati
Jelang Akhir Tahun, Pemdes Talang Petai Bakal Gelar Dua Pelatihan.-Deni Saputra-Radar Mukomuko
radarmukomukobacakoran.com – Walaupun terkenal sering roboh, ternyata peminat padi varietas inpari masih terbilang cukup banyak. Salah satunya seperti di persawahan wilayah Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. Area persawahan dengan luas sekitar 600 hektare (ha) di desa tersebut, mayoritas petani masih membawa bibit varietas inpari. Bahkan saat ini, sebagian para petani juga telah mulai turun tanam. Sebagaimana disampaikan Kades Sumber Makmur, Hadi Sulistiyo.
Kades menyebutkan, sekarang para petani di desanya sudah mulai garap lahan, ada juga yang telah tebar benih, bahkan beberapa sudah mulai turun tanam. Karena pasokan air dari irigasi semakin ujung semakin kecil, sehingga tak bisa mengelolah sawah secara serentak. Kemudian terkait soal soal bibit padi yang dibawa petani, mayoritas masih membawa varietas inpari. Namun dalam satu lahan, bibit padi tersebut mereka campur. Misalnya varietas inpari di campur dengan varietas ciherang ataupun lainnya.
“Petani kita ada yang sudah mulai tanam, terkait bibit mayoritas membawa varietas inpari tapi dicampur (mix red) dengan bibit lain,”kata Kades.
BACA JUGA:Semi Open Turnamen Suka Pindah Cup IV Segera Bergulir
Kades juga mengatakan, mayoritas petani memilih varietas inpari bukan tanpa alasan. Pasalnya padi dari varietas inpari dinilai lebih baik. Mulai dari hasil banyak, padinya berat dan nasinyga juga enak. Namun tetap diakuinya, bahwa varietas inpari lebih rentan roboh jika terkena angina dibanding dengan jenis lain. Akan tetapi hal tersebut bukan masalah bagi mayoritas petani. Sebab jika padi roboh, biasanya cukup diikat dan padi kembali berdiri tanpa merusak pertumbuhannya. Selain itu, padi rentan roboh biasanya yang sudah hampir panen.
“Meraka tahu kalau inpari terkenal roboh, tapi karena hasil varietas inpari biasanya tidak akan mengecewakan, makanya peminatnya lumayan banyak,”tambahnya.
Masih Kades, selain mayoritas warga, dirinya sendiri juga di musim tanam kali ini membawa bibit varietas inpari. Ia sendiri memiliki dua lahan persawahan. Lahan pertama sudah tanam pada tanggal 1 November lalu. Sedangkan lahan ke dua baru akan tanam di tanggal 5 November 2024 mendatang. Ke dua lahan tersebut semuanya membawa bibit varietas inpari namun tetap dicampur dengan varietas lain.
BACA JUGA:Tunggang Masih Fokus Menuntaskan Sumur Bor
“Saya punya dua lahan sawah, semuanya saya tanam varietas inpari yang dicampur (mix red) sedikit dengan varietas lain,”demikian Kades.