Rahasia Sukses: 8 Tips Ampuh Agar Pohon Kelengkeng Berbuah Lebat dan Melimpah

Rahasia Sukses: 8 Tips Ampuh Agar Pohon Kelengkeng Berbuah Lebat dan Melimpah--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co    -Pohon kelengkeng (Dimocarpus longan) adalah pohon buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan termasuk dalam keluarga Sapindaceae, yang juga mencakup tanaman seperti leci dan rambutan. Buah kelengkeng berbentuk bulat kecil dengan kulit tipis berwarna cokelat muda. Di dalamnya terdapat daging buah yang transparan, berair, dan manis, serta memiliki biji hitam mengkilat di tengahnya.

 

Pohon kelengkeng dapat tumbuh mencapai tinggi hingga 40 meter, namun pada budidaya biasanya dijaga agar tidak terlalu tinggi untuk memudahkan pemanenan. Pohon ini tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis atau subtropis, membutuhkan sinar matahari yang cukup, serta tanah yang subur dengan drainase baik. Buah kelengkeng sering dikonsumsi segar, dikeringkan, atau digunakan dalam berbagai olahan makanan dan minuman karena rasanya yang manis serta kandungan gizi yang tinggi. Menanam pohon kelengkeng dan membuatnya berbuah lebat membutuhkan perawatan yang tepat.

BACA JUGA:Pengendara Motor Metic Wajib Tau, Oli Gardan Pada Motor Matic Wajib di Ganti Secara Berkala

 

Berikut adalah delapan tips agar pohon kelengkeng berbuah lebat:

1. Pilih Varietas Unggul

Memilih varietas kelengkeng yang tepat adalah langkah awal yang penting. Beberapa varietas kelengkeng terkenal karena produktivitas dan kualitas buahnya, seperti kelengkeng Pingpong, Itoh, atau Diamond River. Varietas unggul cenderung lebih cepat berbuah dan menghasilkan buah yang lebih lebat dibandingkan dengan varietas lokal yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama.

 

2. Pemilihan Lokasi Tanam

Lokasi penanaman sangat penting untuk pertumbuhan optimal pohon kelengkeng. Tanamlah di tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh setidaknya 6-8 jam per hari, karena kelengkeng membutuhkan cahaya matahari langsung untuk proses fotosintesis. Tanah juga harus gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Hindari menanam kelengkeng di tanah yang terlalu basah atau becek, karena dapat menyebabkan pembusukan akar.

 

3. Pengairan yang Tepat

Pohon kelengkeng membutuhkan pasokan air yang cukup, terutama saat musim kemarau. Pastikan untuk menyiram pohon secara teratur, namun jangan sampai air tergenang karena pohon kelengkeng tidak tahan terhadap kondisi air yang berlebihan. Pada saat pembungaan dan pembuahan, kebutuhan air harus dijaga agar tidak terjadi stres pada tanaman yang bisa menyebabkan bunga atau buah rontok.

 

4. Pemupukan Rutin

Pemupukan yang teratur adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas pohon kelengkeng. Gunakan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebelum penanaman. Selain itu, berikan pupuk NPK dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) yang tinggi selama fase pembungaan dan pembuahan untuk mendukung perkembangan buah. Pemupukan dapat dilakukan setiap 3-4 bulan sekali dengan dosis yang disesuaikan.

BACA JUGA:10 Daftar Stasiun Tertinggi di Indonesia, Simak Penjelasanya di Sini

 

5. Pemangkasan Secara Berkala

Pemangkasan cabang-cabang yang tidak produktif, seperti cabang yang kering atau rusak, membantu mengarahkan energi tanaman ke cabang yang lebih sehat dan produktif. Pemangkasan juga membantu meningkatkan sirkulasi udara dan pencahayaan di dalam kanopi pohon, yang penting untuk pembungaan yang baik. Sebaiknya lakukan pemangkasan setelah panen, atau saat cabang terlihat terlalu rimbun.

 

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pohon kelengkeng rentan terhadap serangan hama seperti kutu daun, ulat, atau tungau yang bisa merusak bunga dan buah. Gunakan pestisida alami seperti neem oil, atau insektisida kimia jika diperlukan, untuk menjaga pohon dari serangan hama. Selain itu, perhatikan penyakit jamur atau bakteri yang bisa menyebabkan buah menjadi busuk. Penanganan dini terhadap hama dan penyakit akan meningkatkan peluang pohon berbuah lebat.

 

7. Teknik Stres Air

Teknik stres air bisa menjadi cara untuk merangsang pembungaan pada pohon kelengkeng. Teknik ini melibatkan pengurangan pemberian air selama 1-2 bulan pada musim kemarau, kemudian dilanjutkan dengan penyiraman yang intensif. Stres air ini meniru kondisi alamiah di mana pohon kelengkeng akan merespons dengan berbunga setelah mendapatkan air kembali. Namun, teknik ini harus dilakukan dengan hati-hati agar pohon tidak mengalami kerusakan.

 

8. Perawatan Selama Fase Pembuahan

Setelah pohon mulai berbunga dan menghasilkan buah, penting untuk menjaga agar buah tidak rontok sebelum matang. Lakukan penjarangan buah jika diperlukan, terutama jika buah terlalu lebat dalam satu cabang, agar ukuran buah bisa optimal dan kualitasnya baik. Selain itu, lindungi buah dari serangan hama dengan membungkusnya menggunakan kantong atau plastik khusus buah. Berikan perhatian ekstra pada penyiraman dan pemupukan selama masa ini untuk memastikan buah tumbuh dengan baik.

BACA JUGA: Roti Kopi Nikmatnya Aroma Kopi dalam Setiap Gigitan

 

Dengan perawatan yang tepat dan rutin, pohon kelengkeng akan lebih mungkin menghasilkan buah yang lebat dan berkualitas.*

Tag
Share