Warga Kecamatan Ipuh Mulai Kekeringan
Kemarau: Salah satu warga terlihat menyalin air ke dalam jerigen untuk diangkut ke rumah --
KORAN DIGITAL RM - Masyarakat Kabupaten Mukomuko Bengkulu saat ini mulai merasa dampak buruk musim kemarau. Dimana saat ini, sejumlah masyarakat di Kecamatan Ipuh Mukomuko sudah mulai merasa dampak kemarau. Wilayah yang sudah terdampak kekeringan yaitu masyarakat Perumnas Tanjung Harapan. Dua hari belakangan ini sejumlah masyarakat setempat sudah mengalami kekeringan. Air sumur galian yang mereka miliki sudah kering total. Untuk mendapatkan air bersih mereka harus numpang dengan tetangga yang sudah menggunakan sumur bor. Selain itu sebagian warga juga mengangkut air dari rumah kerabat keluarga yang ada di desa tetangga. Setelah lebih kurang dua Minggu kemarau, hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan tiba musim hujan. Sementara masyarakat sudah banyak yang mengalami kekeringan.
BACA JUGA:Trik Hemat dan Sehat Ala Masyarakat Desa
Salah satu warga Perumnas Tanjung Harapan, Halason Juli saat dikonfirmasi menuturkan, musim kemarau melanda wilayah Kabupaten Mukomuko ini sudah berlangsung lebih kurang dua Minggu. Panasnya cuaca dua Minggu terakhir ini memang luar biasa. Panasnya sudah tidak seperti biasanya. Sejak dua hari belakangan ini, mereka sekeluarga sudah kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Kalau mengandalkan air sumur galian jangan untuk mandi, untuk kebutuhan masak saja sudah tidak cukup. "Air sumur galian kami cukup untuk masak saja itu sudah bersyukur. Kalau mandi mau tidak mau numpang dengan rumah warga. Atau mengangkut air dari rumah warga yang sudah menggunakan sumur bor," tutur Juli Senin,(29/7) kemarin.
BACA JUGA:Dikalahkan Jepang, Indonesia Bersua Iran di Semifinal AVC U-20 2024
Masih diterangkan Juli, kalau sempat musim kemarau masih berlangsung dua minggu lagi, mungkin mayoritas warga di Kecamatan Ipuh mengalami kekeringan dan semuanya terdampak kekeringan dan krisis air bersih. Banyak dampak buruk musim kemarau ini, petani yang turun menggarap lahan sawah tadah hujan di wilayah Kecamatan Ipuh ini, juga sudah kewalahan. Karena pertumbuhan tanaman padi yang mereka tanam juga tidak tumbuh dengan maksimal. Sebagai warga berharap ada bantuan air bersih khusus untuk masyarakat selama musim kemarau ini berlangsung. "Cukup banyak dampak yang dialami warga selama musim kemarau berlangsung. Terutama masalah air bersih. Jangankan air untuk mandi, air untuk memasak saja saat ini sudah susah. Musim kemarau ini belum lama, kemarau ini baru berlangsung dua Minggu. Bagaimana kalau kemarau ini berlangsung selama 2 bulan. Tidak bisa dibayangkan bagaimana kesulitan air bersih," cetusnya.*