Ini Kronologi Kebakaran Kediaman Mantan Kades
Minim Perhatian Pemerintah, Ini Kronologi Kebakaran Kediaman Mantan Kades.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Pada Rabu 10 Juli 2024, rumah Kediaman mantan Kades Pauh Terenja, Kecamatan XIV Koto Ali Bujar (49) ludes terbakar. Tak ada satu barang pun yang sempat diselamatkan. Mulai dari seluruh bangunan rumah hingga isinya dilahap habis sijago merah. Beberapa isi rumah yang juga ikut terbakar diantaranya satu unit sepeda motor, surat-surat berharga seperti BPKB mobil.
Kemudian barang-barang stok dagangan korban seperti gula, telur, tepung dan lainnya. Selain itu, seluruh peralatan rumah tangga seperti kulkas, magicom dan lainnya juga menjadi abu. Padahal peralatan rumah tangga tersebut baru dibeli oleh korban sekitar 6 bulan lalu. Sampai berita ini ditulis, bantuan terhadap korban masih minim. Baik bantuan dari pemerintah dan dinas terkait maupun pihak lainnya.
Kades Pauh Terenja, Rodi Hartono, S.H saat dikonfirmasi menceritakan kronologi kejadian. Dimana pristiwa kebakaran tersebut berhasil direkam oleh cctv yang ada disekitar lokasi. Berdasarkan rekaman cctv, api pertama kali membakar ruang tengah sekitar pukul 06.40 WIB. Dalam hitungan menit api sangat lahap menghabiskan bangunan rumah berikut isinya. Terlebih bangunan rumah berupa papan. Sehingga saat petugas pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api dibantu para warga, rumah sudah tak terselamatkan.
BACA JUGA:Retak Ilir Dapat Bagian DBH Pembangunan 1 Kilo Hotmix
BACA JUGA:Kimchi, Rahasia Kelezatan Fermentasi Sayur Khas Korea dan Kesehatan dalam Setiap Gigitan
“Informasi kronologi tersebut kita ketahui dari rekaman cctv toko dekat lokasi kejadian. Karena dinding rumah papan, api sangat cepat melahap,”ujarnya.
Saat peristiwa kebakaran berlangsung, korban bersama istrinya tengah berjualan di pasar KTM Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana korban mulai berangkat ke pasar meninggalkan rumah sekitar pukul 04.30 WIB. Sehingga saat api melahap rumahnya korban sama sekali tidak tahu. Sekitar pukul 07.30 WIB warga sekitar berhasil menghubungi korban guna menyampaikan musibah tersebut. Diakui oleh korban, saat diberi tahu terkait kebakaran rumahnya, ia baru menyiapkan lapak dagangannya. Sehingga belum sempat berjualan mereka langsung pulang. Setelah sampai di lokasi kejadian, korban hanya bisa menangis pasrah melihat tak ada satupun yang sempat diselamatkan karena semuanya sudah rata.
“Ketika kebakaran berlangsung korban bersama istrinya tengah berjualan di pasar Silaut. Informasi kebakaran diketahui korban karena ada warga yang berhasil menghubungi mereka,”sambungnya.
Lanjut Kades, atas peristiwa tersebut, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Barang-barang serta peralatan rumah tangga semuanya ludes. Seperti satu unit motor, surat-surat berharga. Bahkan korban menceritakan, bahwa saat ia pindah ke rumah tersebut seluruh perabotan rumah baru dibelinya. Seperti magicom, kompor, kulkas, lemari, meja dan lainnya. Belum lagi stok dagangan manisan juga cukup banyak di dalam rumah tersebut. Kemudian saat disentil terkait bantuan terhadap korban, Kades menyampaikan sepengetahuannya sampai sekarang belum ada. Baik bantuan dari pemerintah, dinas terkait maupun pihak lain. Namun Kades tetap berprasangka baik, kemungkinan dinas terkait tengah sibuk karena ada musibah di kecamatan lain pada hari kebakaran tersebut.
“Kalau perkiraan kita, kerugian mencapai seratus juta. Terkait bantuan sampai sekarang sepengetahuan kami belum ada dari pihak manapun,”kata Kades.*