Dianggap Pro Israel, Produk Kebutuhan Rumah Tangga Mulai Sepi Pembeli

Salah satu warung milik warga di Kecamatan Lubuk Pinang.--

KORAN DIGITAL RM – Perseteruan antara Israel dan Palestina yang semakin memanas ternyata mulai menimbulkan dampak negatif di tengah masyarakat. Pasalnya setelah viral di media sosial banyak akunnya yang mengunggah instruksi memboikot produk-produk pro Israel.

Sehingga sekarang beberapa produk kebutuhan rumah tangga, seperti sabun mandi, shampo, minuman bersoda dan lainnya yang dianggap pro Israel mulai tidak laku. Hal tersebut juga mulai dirasakan oleh beberapa pemilik warung di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang.

BACA JUGA:Karya Bhakti TNI Bangun Ini

Sebab beberapa minggu terakhir produk kebutuhan rumah tangga dan minuman yang dianggap pro Israel peminatnya berkurang.

Rara salah seorang pemilik warung mengaku, beberapa barang dagangannya yang dianggap pro Israel sekarang mulai sepi peminat. Sebab jika sebelum viral perihal pemboikotan produk Israel, dalam satu minggu pasti jualan di warungnya sudah habis.

Sehingga seminggu sekali ia harus belanja untuk memenuhi stok jualan. Akan tetapi sekarang hampir satu minggu dagangan dengan merek tertentu, seperti minuman kaleng atau botol, shampo, sabun mandi dan lainnya belum habis.

“Kalau merek-merek lain yang dianggap tidak pro Israel masih lancar penjualannya karena tetap dibeli oleh masyarakat,”ucapnya.

BACA JUGA:Jembatan Darurat Penghubung Akses Jalan Provinsi Di Sungai Lintang Mulai Rusak

Lanjutnya, oleh sebab itu, ia menduga beberapa produk yang sepi pembeli ini karena dampak perseteruan Israel dan Palestina. Pasalnya sebelum viral mengenai pemboikotan produk pro Israel semua merek dagangan lancar terjual.

Maka jika hal ini terus berlangsung tentu akan sangat berdampak kepada warung-warung kecil. Oleh sebab itu, sekarang ia akan benar-benar teliti saat membeli barang dagangan. Dimana beberapa produk pro Israel untuk sementara tidak akan dibelinya. Pasalnya jika tetap membeli produk pro Israel tersebut, dikhawatirkan nantinya tetap tidak laku.  

“Kita belajar dari hal ini, kedepan kalau tetap seperti ini beberapa produk pro Israel tidak akan kita beli dulu. Kalau dipaksa beli juga sepi peminat tentu kita akan rugi,”tutupnya.*

 

Tag
Share