Kebutuhan 200Kg, Jatah Pupuk Subsidi Hanya 40Kg per Hektare

sawah Selagan Raya--

KORAN DIGITAL RM - Pusing, itulah yang sedang dirasakan petani sawah. Bukan hanya di Kecamatan Selagan Raya, tapi barangkali di seluruh Kabupaten Mukomuko, bahkan Provinsi Bengkulu hingga nasional. 

Pusing disebabkan jatah pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Sebagai gambaran, kebutuhan pupuk urea sebanyak 200 hingga 250 Kilogram (Kg) per Hektare (Ha). 

Sedangkan jatah yang diterima oleh petani hanya 40Kg per hektare. Tidak mencapai 25 persen. Petani pusing bukan hanya mencari biaya tambahan untuk membeli pupuk, tapi juga dipusingkan saat membagi pupuk yang ada. Pasalnya 1 zak pupuk berisi 50Kg. Sedangkan luas sawah petani bervariasi. Ada yang 0,25 Ha, 0,50 Ha, dan sebagainya.

BACA JUGA:Gawat Harga Kebutuhan Dapur Naik

BACA JUGA:Kecamatan Sungai Rumbai Butuh 2 Item Pembangunan

Koordinator Penyuluh (Koorluh) Selagan Raya, Idham, menyampaikan, petani di Selagan Raya, mulai tanam. Luas sawah yang sudah selesai ditanami padi sekitar 150 Ha, dari 627 Ha yang direncanakan. Sedangkan total sawah di Selagan Raya, 671,39 Ha. 

"Ada yang sudah selesai tanam, ada juga yang sedang tanam. Bahkan ada yang sedang olah tanah. Bibit yang ditanam, bantuan dari pemerintah, varietas Inpari 32," ujar Idham. 

Idham juga menyampaikan, pihaknya memantau kegiatan petani di lapangan. Juga keberadaan pupuk subsidi. Ia mengatakan, jatah yang diterima petani, sangat jauh dari kebutuhan petani. 

"Ketika saya ke kios pupuk, bertemu dengan ketua kelompok tani. Mereka sedang kebingungan membagi pupuk. Karena luas tanam tidak sama," tambah Idham. 

Apa solusinya? Idham mengatakan, solusi jangka pendek cepat dan praktis adalah menggunakan pupuk non subsidi. Risikonya biaya tanam semakin membengkak. 

"Solusi sementara petani menggunakan pupuk non subsidi, dan bayar setelah panen," ungkap Idham. 

BACA JUGA:6 Desa di Kecamatan Ponsu Tuntut 20 Persen Lahan HGU PT DDP ABE

BACA JUGA:Pemdes Air Buluh Gelar Pelatihan Teknologi Tepat Guna Untuk Peternakan

Solusi jangka panjang, petani akan disarankan dan diperkenalkan pupuk organik. Selain biaya lebih murah, pupuk organik juga sangat baik untuk kesuburan tanah. Tapi ini tidak mudah. Pasalnya membuat pupuk organik dibutuhkan kesabaran dan ketekunan. Selain itu, di Selagan Raya juga sulit mendapatkan bahan baku pembuatan pupuk organic. Terutama bahan membuat bokasi. Disisi lain, petani zaman sekarang, maunya serba instan. 

Tag
Share