Program Ketahanan Pangan Sumbar Makmur Mengarah Ke Fisik, Ini Bangunannya

Program Ketahanan Pangan Sumbar Makmur Mengarah Ke Fisik, Ini Bangunannya--screnshoot dari web

radarmukomukobacakoran.com-Sama seperti tahun lalu, Pemerintah Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, tahun ini tetap mengarahkan program ketahanan pangan Dana Desa (DD) ke pembangunan fisik. Adapun fisik yang bakal direalisasikan, yakni peningkatan Jalan Usaha Tani (JUT) berupa pengoralan di tiga lokasi berbeda dengan total volume 1,5 kilometer (km) serta beberapa bangunan plat duiker. Pengoralan JUT tersebut berlokasi di area persawahan, karena sebagian besar wilayah Sumber Makmur adalah sawah. Sebagaimana disampaikan Kades Sumber Makmur, Hadi Sulistiyo. Pada Kamis 16 Januari 2025. 

Kades mengatakan, terkait program ketahanan pangan DD tahun 2025, masih sama seperti tahun lalu, yakni mengarah ke pembangunan akses pertanian. Adapun yang bakal direalisasikan, yakni pengoralan JUT di tiga lokasi berbeda dengan total volume sepanjang 1,5 km. Dimasing-masing lokasi pengoralan akan disertai juga dengan pembangunan plat duiker. Rencana pembangunan ini merupakan usulan dari masyarakat. Kemudian ditampung oleh pemerintah desa dan disepakati bersama seluruh unsur desa terkait.

BACA JUGA:Plt Camat Lubuk Pinang Gelar Rakor Bersama Kades dan BPD

BACA JUGA:SDN 01 Pondok Suguh Kekurangan Prasarana

“Program ketahanan pangan kita tahun ini masih mengarah ke pembangunan fisik, berkaitan dengan pengoralan dan bangunan plat duiker,”tutur Kades.

Ia juga mengatakan, memang hampir beberapa tahun terakhir program ketahanan pangan di Sumber Makmur selalu mengarah ke pembangunan akses pertanian. Karena pembangunan akses pertanian dibolehkan secara prosedur serta manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, akses pertanian di Sumber Makmur juga belum begitu memadai. Masih banyak akses JUT yang sulit dilalui karena masih berupa tanah. Sehingga hal tersebut cukup menyusahkan para petani. 

“Sebab masyarakat mengusulkan pembangunan akses JUT, karena masih banyak akses JUT yang kondisinya jelek sehingga sulit dilalui,”sambungnya.

BACA JUGA:Koramil 428-04/Pondok Suguh Survey Lahan Ketahanan Pangan

Kemudian juga, kalau ketahanan pangan diarahkan ke hewani seperti pengadaan sapi, kambing ataupun lainnya, tentu manfaatnya tidak akan dapat merata karena jumlah warga yang sangat banyak. Selain itu resiko ketahanan pangan hewani juga cukup tinggi. Apalagi sudah banyak ditemui di desa-desa lain, hewan ketahanan pangan yang mati, hilang ataupun lainnya. Oleh sebab itu, warga bersepakat tetap diarahkan ke pembangunan. 

“Kalau ke program hewani resikonya juga tinggi. Selain itu manfaatnya juga tidak akan merata di masyarakat,”tutup Kades.

Tag
Share