Mengenal Lebih Dekat "Si Pengganggu Tidur" Mengupas Tuntas Kebiasaan Mengorok
Mengenal Lebih Dekat Si Pengganggu Tidur Mengupas Tuntas Kebiasaan Mengorok--screnshoot dari web
radarmukomukobacakoran.com-Mengorok, suara dengkuran keras saat tidur, mungkin terdengar sepele. Namun, di balik suara yang mengganggu ini tersimpan berbagai kemungkinan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Mengorok yang sering dan keras bukan hanya mengganggu orang di sekitar, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya kondisi medis serius. Artikel ini akan mengupas tuntas kebiasaan mengorok, mulai dari penyebabnya hingga cara mengatasinya.
Mekanisme Mengorok: Mengapa Kita Mengorok?
Mengorok terjadi ketika saluran udara di bagian belakang tenggorokan menyempit atau terhalang saat tidur. Saat kita bernapas, udara yang melewati saluran udara yang sempit ini akan bergetar, menghasilkan suara dengkuran yang kita kenal sebagai mengorok. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyempitan saluran udara ini antara lain:
BACA JUGA:Populasi Sapi Meningkat, Waspadai Serangan Penyakit Ngorok
BACA JUGA:Berikut Alasan Bayi Tersenyum Saat Tidur, Ini Tanda Fase REM yang Normal dan untuk Perkembangan Ini!
* Jaringan Lembek di Tenggorokan: Jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan, seperti langit-langit lunak, uvula (anak lidah), dan tonsil, dapat bergetar dan menyumbat saluran udara saat otot-otot di sekitar relaksasi selama tidur. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
* Posisi Tidur: Tidur telentang dapat memperburuk mengorok karena gravitasi menyebabkan lidah dan jaringan lunak di tenggorokan jatuh ke belakang, menyumbat saluran udara.
* Konsumsi Alkohol dan Obat-obatan Tertentu: Alkohol dan beberapa jenis obat penenang dapat melemaskan otot-otot di tenggorokan, sehingga meningkatkan risiko mengorok.
* Struktur Anatomi: Beberapa orang memiliki struktur anatomi di tenggorokan yang lebih rentan terhadap penyempitan saluran udara, seperti langit-langit lunak yang panjang atau tonsil yang membesar.
* Umur: Mengorok lebih sering terjadi pada orang yang berusia lebih tua karena jaringan di tenggorokan cenderung menjadi lebih kendur seiring bertambahnya usia.
* Pilek atau Alergi: Peradangan pada saluran pernapasan akibat pilek atau alergi dapat mempersempit saluran udara dan menyebabkan mengorok.
Dari Mengorok Biasa Hingga Sleep Apnea: Kapan Harus Khawatir?
Mengorok yang ringan dan sesekali mungkin tidak menjadi masalah serius. Namun, mengorok yang keras, sering, dan berlangsung lama dapat menjadi tanda adanya kondisi medis yang lebih serius, seperti sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya pernapasan secara berulang-ulang selama tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah, gangguan tidur, dan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.