Waktu Mepet! BMJ Silpa Dana Insentif
Kades BMJ, Joni--
KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Desa Bumi Mekar Jaya (BMJ) Kecamatan Pondok Suguh Mukomuko Bengkulu, merupakan salah satu desa yang berhasil mendapat dana insentif atau dana tambahan dalam Tahun Anggaran (TA) 2024 ini. Namun, sayangnya dana insentif Rp 144.516 itu, sebagian besar terpaksa Silpa. Karena, anggaran itu disepakati digunakan untuk
kegiatan pembangunan fisik. Sementara waktu untuk merealisasikan sudah tidak maksimal. Selain cuaca yang tidak bersahabat (hujan), waktu merealisasikan anggaran tersebut juga tidak maksimal. Karena kurang lebih dua Minggu lagi TA 2024 sudah tutup buku. Untuk mencari posisi aman, dana insentif tersebut disepakati Silpa. Dan dana itu digunakan lagi dalam tahun 2025 mendatang.
Kepala Desa (Kades) BMJ, Joni dihubungi mengatakan, sesuai dengan kesepakatan mereka bersama dengan anggota BPD dan tokoh masyarakat beberapa waktu. Dana insentif tersebut digunakan untuk pembangunan fisik, yaitu pembangunan drainase. Dan rencana awal dana insentif tersebut akan digunakan sebelum akhir Desember ini. Namun, karena pencairan dana itu agak lamban. Maka sekarang waktu penggunaan dana tersebut sudah tidak ada karana mau tutup buku tahun 2024. Mengingat efisiensi waktu, dengan terpaksa danan ini masuk ke Silpa tahun 2024. "Ya, karena waktu sudah mepet, ditambah cuaca juga hujan. Sebagian besar dana insentif itu kita Silpa. Lebih kurang sekitar Rp 110 juta dana itu Silpa dan tidak bisa digunakan dalam tahun 2024 ini," ungkap Joni Senin,(2/12).
BACA JUGA:25 Warga Desa Lubuk Pinang Terima Bantuan Toilet
BACA JUGA:Realisasi DD Insentif Lubuk Gedang Bakal Dimulai Minggu Ini
Jika dana insentif ini dipaksakan realisasi menjelang akhir Desember ini lanjut Joni, dikhawatirkan pekerjakan yang mereka realisasikan tidak selesai tepat waktu. Banyak pertimbangan yang harus mereka kaji. Selain dikejar waktu cuaca juga tidak bersahabat. Lebih baik dana itu Silpa dan digunakan dalam tahun 2025 mendatang. Yang harus dipahami, dana ini menjadi silpa buka kemauan desa, tetapi karena waktu yang tidak efesien. Mau tidak mau dana itu Silpa. Kecuali dana ini kemarin digunakan bukan untuk kegiatan fisik, mungkin bisa direalisasikan menjelang akhir Desember ini. "Kalau buka fisik dana ini bisa kita gunakan. Tetapi karena digunakan untuk pembangunan fisik, waktunya sudah tidak maksimal. Lebih baik dana ini kita Silpa dan kembali digunakan dalam tahun 2025 mendatang dengan waktu lebih leluasa," tambahnya.*