Hadiri HUT RM, Bupati Curhat Hal Ini
Hadiri HUT RM, Bupati Curhat Hal Ini--screnshoot dari web
radarmukomukobacakoran.com-Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM., Ak., CA., CPI., CFI., secara khusus hadir ke kantor Surat Kabar Harian (SKH) Radar Mukomuko, Minggu 24 November 2024 di Jln. Sukarno-Hatta, Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Bandar Ratu. Dengan ditemani ajudan, Sapun tiba sekitar pukul 09.10 WIB. Kehadiran Sapuan ke kantor SKH Radar Mukomuko, disambut oleh General Manager (GM) Radar Mukomuko koran, Ahmad Kartubi, SH didamping GM Radar Mukomuko Online, Amris SH.I serta segenap wartawan dan keluarga besar Radar Mukomuko. Bupati hadir dalam rangka perayaan HUT harian Radar Mukomuko cetak ke-15 dan Radar Mukomuko Online ke-4.
Seusai acara seremonial, dilanjutkan ramah-tanah antara bupati dengan keluarga besar Radar Mukomuko, baik cetak maupun Online. Dalam suasana yang santai, bupati menceritakan pengalamannya selama sekitar 4 tahun memimpin Mukomuko. Bupati menyampaikan Curahan Hati (Curhat) penyebab Bengkulu menjadi provinsi termiskin kedua di Pulau Sumatera. Kata Sapuan, Bengkulu masih miskin karena minimnya mendapat kucuran dana pusat untuk pembangunan. Hal itu disebabkan belum ada putra Bengkulu yang menjadi anggota DPR RI masuk dalam Komisi IV atau Komisi V.
BACA JUGA:Kejutan dari Bank Mandiri di HUT Radar Mukomuko
BACA JUGA:HUT Radar Mukomuko, Dari yang Paling Meriah Hingga Paling Sederhana Selalu Dihadiri Bupati
BACA JUGA:Peringatan HUT XXII, IGRA Mukomuko Gandeng PMI Bhakti Sosial Donor Darah
BACA JUGA:Dihadiri Gubernur, HUT Harian Rakyat ke-23 Menjadi Prantara Pasutri Ini Ke Tanah Suci
‘’Komisi empat DPR RI membidangi sektor pertanian, perhutanan dan keluatan. Sedangkan komisi V bidang infrastruktur dan perhubungan. 4 wakil Provinsi Bengkulu, belum ada yang bisa masuk komisi ini,’’ ungkap Sapuan.
Dikatakan Sapuan, siapapun orangnya, kepala daerah perlu mintra di DPR RI dalam hal melakukan lobi-lobi. Kepala daerah mengajukan proposal, anggota DPR RI mendorong. Dengan demikian, jalan mendapatkan dana dari pusat lebih mudah. Yang ada saat ini, kepala daerah berjuang sendiri untuk mendapatkan program pembangunan pusat untuk ditarik ke daerahnya.
‘’Sangat tidak mudah untuk bisa mendapatkan dana dari pusat, karena berjuang sendiri. Itu pengalaman pribadi saya,’’ tambah Sapuan.
Dikatakan Sapuan, hal yang demikian perlu diketahui oleh masyarakat. Bukan sekedar tahu, tapi juga harus paham. Jika masyarakat Mukomuko ingin daerah ini lebih maju, maka perlu ada wakilnya di DPR RI. Selanjutnya anggota DPR RI bekerjama dengan kepala daerah untuk melobi dana pusat agar bisa mengucur ke Mukomuko.(dul)