Pasca Panen, Lahan Sawah Ditelantarkan
Sawah yang dibiarkan terlantar pasca panen.-Deni Saputra-Radar Mukomuko
radarmukomukobacakoran.com – Pasca panen, mayoritas lahan persawahan Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri di Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang, dibiarkan terlantar. Para petani yan tidak mengelola lahan ternyata bukan tanpa asalan. Pasalnya masa pengeringan DI Kiri hanya berlangsung selama satu bulan, dari pertengahan November hingga pertengahan Desember 2024. Menurut mereka satu bulan itu hanya waktu yang sangat sebentar. Kalau pun tanam tanaman holtikultura, paling tidak perlu waktu sekitar dua sampai tiga bulan. Seperti diungkapkan salah seorang petani, Ardi.
Ia mengatakan, mayoritas sawah para petani di Arah Tiga baru selesai panen. Bahkan seperti ia sendiri telah panen sekitar dua minggu lalu. Setelah panen sampai saat ini, kebanyakan lahan persawahan tidak digarap oleh petani. Hal tersebut karena adanya jadwal pengeringan irigasi DI Manjuto Kiri. Dimana jadwal pengeringan tahun ini tidak sama seperti sebelumnya. Kalau sebelumnya, pengeringan berlangsung sekitar empat bulan. Sedangkan kali ini hanya berlangsung selama satu bulan.
“Ya sudah panen sekitar dua minggu lalu, sekarang sawah masih dibiarkan begitu saja karena mau pengeringan irigasi,”tuturnya.
BACA JUGA:Warga Manjuto Jaya Ikuti Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Maka dari itu, karena masa pengeringan yang hanya akan berlangsung satu bulan, para petani tidak bisa banyak gerak. Akibatnya mayoritas lahan persawahan sampai sekarang dibiarkan terlantar sampai pengeringan selesai. Sebab jika pun ingin lahan ingin ditanami tanaman holtikultura seperti jagung, semangka dan lainnya, tentu satu bulan tidak akan cukup. Jika pun dipaksakan tanam holtikultura, pasti akan mempengaruhi jadwal Musim Tanam (MT) 1 tahun 2025 mendatang. Terpaksa jadwal MT 1 nanti akan mundur dari yang telah terjadwal, yaitu pada pertengahan Desember.
“Mau tanam padi pasti terdampak kekeringan. Mau tanam semangka atau jagung pengeringan juga hanya sebulan, jadinya tanggung,”sambungnya.
Hal senada juga disampaikan petani lain, Deris. Ia menyampaikan, kalau mau turun tanam padi setelah panen, pasti akan terdampak pengeringan irigasi. Sedangkan kalau ingin tanam seperti semangka ataupun jagung, menurutnya tanggung, karena pengeringan hanya sebulan. Maka pasca panen, sawah masih dibiarkan begitu saja dan belum digarap. Terlebih jika ingin dibersihkan dan tidak diolah, sampai Desember mendatang, rumput liar sudah pasti tumbuh lagi.
BACA JUGA:Masyarakat Desa Pondok Baru Mulai Nikmati Hasil Proyek DD
“Saya juga demikian, biar saja dulu sawah terlantar mau dibersihkan tanggung nanti ketika mau tanam juga pasti sudah semak lagi,”tutupnya.