Fogging Selesai, Kades Minta Komitmen Masyarakat
Fogging--ISTIMEWA
Kasus DBD di Wonosobo
KORAN DIGITAL RM - Dibutuhkan waktu tiga hari untuk melakukan fogging di Desa Wonosobo, Kecamatan Penarik. Fogging dimulai dari hari Kamis dan selesai pada Sabtu 16 Desember 2023. Setelah fogging dilakukan di seluruh permukiman penduduk Wonosobo, warga diminta berkomitmen menjadi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sebagaimana disampaikan oleh Kades Wonosobo, Samiran, kemarin.
Kades menyampaikan, fogging ke seluruh permukiman penduduk ini merupakan aspirasi masyarakat. Atas partisipasi dan dukungan banyak pihak, hal tersebut bisa diwujudkan. Dikatakan Samiran, fogging ini tidak otomatis menyelesaikan masalah seratus persen. Pasalnya fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa tidak ada lagi tempat nyamuk berkembang.
"Kami dari pemerintah desa meminta komitmen dari warga untuk menjaga dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat," ungkap Samiran.
BACA JUGA:Tim Monev Kecamatan Lubuk Pinang Akan Kembali Turun Ke Desa Suka Pindah
Samiran juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mengatasi DBD di Wonosobo. Mulai dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Puskesmas Bukit Mulya, pihak Kecamatan Penarik, TNI/Polri, LAZISNU, pemuda Ansor, hingga seluruh lembaga dan masyarakat Wonosobo. Dengan kebersamaan ini, diharapkan masalah DBD di Wonosobo, bisa diatasi.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mengatasi masalah DBD," kata Samiran.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Bukit Mulya, dr. Dollata Karokaro, MM mengatakan, nyamuk yang sudah terdapat virus DBD, bisa diturunkan hingga tujuh keturunan. Oleh karena itu, membasmi DBD tidak bisa secara instan. Butuh waktu lama. Komitmen masyarakat dalam menerapkan PHBS sangat penting.
"Nyamuk yang sudah terdapat virus DBD, bisa sampai tujuh turun. Upaya mencegah serangan DBD, ya menerapkan PHBS," jelas Dollata.*