Dinas Perikanan Tawarkan Solusi Mengatasi Kelangkaan Ikan

Eddy Apriyanto.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu rekomendasi penggunaan rumpon jangkar untuk meningkatkan efisiensi penangkapan ikan bagi nelayan di daerah setempat. 

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Eddy Aprianto, SP., M.Si menyampaikan, zona tangkap nelayan di Kabupaten Mukomuko berlokasi di laut dangkal, minim terumbu karang, dan kondisi arus yang cukup lumayan deras.

Menurut Eddy, kondisi alam ini yang mengakibatkan terjadinya pasang surut hasil tangkapan. Ia mengatakan, hasil tangkapan nelayan sangat bergantung dengan musim.

Ketika lagi musim, hasil tangkapan nelayan di daerah melimpah ruah. Sebaliknya, ketika tidak sedang musim ikan, hasil tangkapan nelayan pun terbilang sepi. 

‘’Tangkapan nelayan di daerah kita sangat bergantung dengan musim. Ketika lagi musim ikan datang, hasil tangkapan pun melimpah. Karena ikan yang menjadi target tangkapan, merupakan ikan datang atau sekedar lewat,’’ kata Eddy Aprianto.  

Dengan demikian, kata Eddy Aprianto, nelayan di daerah perlu didukung dengan program pembuatan rumpon, sebagai tempat ikan bernaung.

Terkhusus untuk di perairan laut Kabupaten Mukomuko, kata Eddy, lebih tepat menggunakan rumpon jangkar, karena kondisi arus airnya terbilang deras.

‘’Kita merekomendasikan adanya program pembuatan rumpon jangkar untuk meningkatkan efisiensi penangkapan ikan bagi para nelayan di daerah ini,’’ ujarnya. 

Rumpon jangkar ini lebih tepat digunakan karena menyesuaikan dengan kondisi laut di Kabupaten Mukomuko. 

‘’Rumpon jangkar ini akar bisa bertahan lama, dan tidak mudah terbawa arus,’’ ulasnya. 

Selama ini, kata Eddy, untuk mendukung efektivitas penangkapan ikan, para nelayan di daerah ini menggunakan rumpon buatan sendiri dengan kondisi seadanya. 

Biasanya, para nelayan membuat rumpon dari daun kelapa yang diberikan pemberat dari batu. Rumpon-rumpon buatan para nelayan ini tidak bertahan lama. 

‘’Ada nelayan kita yang membuat rumpon seadanya dengan menggunakan daun kelapa. Namun ini tidak bertahan lama, bahkan mudah hanyut terbawa arus. Rumpon ini biasanya dipakai ketika lagi musim ikan bawal dan gembolo,’’ paparnya. 

Dengan demikian, kata Eddy, untuk mendukung produksi perikanan tangkap di daerah ini, perlu adanya program pembuatan rumpon jangkar.

Tag
Share