Laka Maut di Bukit Damri, Kedua Belah Pihak Sepakat Berdamai

Keluarga korban kecelakaan di Bukit Damri.--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM - Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) di Bukit Damri, Desa Mekar Mulya, Kecamatan Penarik, Kamis (7/12) menjadi pukulan berat bagi kedua belah pihak. Baik pihak pengemudi Truck Tronton Hino, maupun pihak pengemudi Kijang Kapsul.

Betapa tidak, atas kecelakaan ini, 7 orang meninggal dunia. Namun demikian, kedua belah pihak juga menyadari bahwa kejadian ini merupakan takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan YME. Oleh karena itu, pihak korban tidak mau memperpanjang masalah ini. Sinyal perdamaian sudah mulai nampak. Meskipun belum ada kesepakatan hitam di atas putih. Sebagaimana disampaikan oleh Kades Mekar Mulya, Adi Sutikno, Sabtu (9/12). 

Sutikno menyampaikan, sejak kejadian, Kamis malam, pemerintah desa Mekar Mulya, menunjukkan kepedulian dan perhatiannya. Petugas sudah siap mengurus jenazah serta mobil, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

BACA JUGA:Masyarakat Menjadi Subyek dalam Antisipasi Bencana

Pada Jumat (8/12) perwakilan pengemudi truk tronton, langsung datang ke rumah duka di Tapan, Pesisir Selatan (Pessel). Mereka berjumlah 14 orang, terdiri dari Kades dan tokoh masyarakat. Kedatangan mereka sebagai bentuk ungkapan turut berduka, sekaligus bentuk pertanggungjawaban.

"Pihak keluarga korban juga menyadari bahwa kejadian ini takdir dari sang pencipta. Kalau sedih sudah pasti, tapi mereka tidak marah apalagi dendam tidak juga menuntut yang macam-macam dengan sopir (Truk Tronton, red)," jelas Sutikno melalui sambungan telepon. 

BACA JUGA:Formasi CPNS tahun depan 1,3 juta

Setelah 7 hari, kedua belah pihak dijadwalkan kembali melakukan pertemuan. Hal yang dibahas adalah perdamaian secara formal dan tertuang hitam di atas putih. Bukti formal ini sangat penting, karena akan diserahkan kepada pihak kepolisian. Hanya saja, belum ditentukan hari dan tanggalnya. 

"Setelah 7 hari kami akan kembali bertemu untuk membuat perdamaian hitam di atas putih," demikian Sutikno.*

Tag
Share