Rekor Indonesia di Olimpiade Paris
Emas olpimpiade.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Olimpiade Paris 2024 resmi ditutup pada Minggu (11/8/2024) waktu setempat atau Senin dini hari. Upacara penutupan digelar di Stadion Stade de France, Paris, Prancis.
Indonesia mencatatkan rekor dengan meraih medali emas pertama cabang Panjat Tebing. Emas Olimpiade Panjat Tebing dipersembahkan oleh Veddriq Leonardo.
Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan perolehan medali terbanyak alias juara umum. AS meraih 40 emas, 44 perak, dan 42 perunggu. Diikuti China, 40 emas, 27 perak, dan 24 perunggu. Jepang berada di posisi tiga dengan 20 emas, 12 perak, dan 13 perunggu. Dan Indonesia berada di posisi ke-39 dengan raihan 2 emas dan 1 perunggu.
Dengan raihan 2 emas dan 1 perunggu, Indonesia menjadi negara ASEAN peraih medali terbanyak kedua di bawah Filipina. Filipina berhasil meraih 2 emas dan 2 perunggu. Thailand, 1 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Malaysia meraih 2 medali perunggu dan Singapura mendapatkan 1 medali perunggu.
BACA JUGA:Hasil Pleno KPU, DPS Pilkada 140.193 Orang
BACA JUGA:Puadi Tegaskan Pengawas Harus Sigap Dalam Identifikasi Pelanggaran Pada Pemilihan 2024
Olimpiade Paris 2024, ada catatan rekor bagi Indonesia. Sepanjang keikutsertaan dalam Olimpiade, baru kali ini Indonesia meraih medali emas cabang olahraga panjat tebing nomor speed.
Rekor tersebut dicatatkan atas nama Veddriq Leonardo. Veddriq meraih emas Olimpiade setelah mengalahkan atlet China, Wu Peng pada final dengan selisih waktu 0,02 detik. Atlet asal Pontianak itu berhak atas medali emas setelah mencatatkan waktu 4,75 detik di final.
Kesuksesan Veddriq diikuti lifter Rizki Juniansyah yang meraih emas setelah melakukan total angkatan 354 kg pada Jumat (9/8/2024) dini hari WIB. Rincian total angkatan Rizki adalah 105 kg snatch dan 199 kg clean & jerk. Angkatan clean & jerk seberat 199 kg itu juga menjadi rekor Olimpiade. Adapun medali perunggu diraih oleh pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria melaju hingga semifinal dan memberikan perlawanan hingga tiga gim terhadap unggulan pertama An Se-young (Korea Selatan). Gregoria kalah 21-11, 13-21, 16-21. BWF memastikan Gregoria mendapatkan perunggu setelah Carolina Marin (Spanyol) yang melawan He Bing Jiao di laga semifinal lainnya mundur karena cedera. Keberhasilan meraih perunggu membuat Gregoria mengukir sejarah sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan medali Olimpiade dalam 16 tahun.