Kembali Berfungsi, Dua Trafic Light Di Kecamatan Lubuk Pinang Dicuekin Pengendara

Traficc Light Di Kecamatan Lubuk Pinang Belum Dihiraukan.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co – Lampu pengatur lalu lintas atau traffic light di simpang empat Desa Lubuk Gedang dan Simpang Tiga Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang mulai kembali berfungsi. Namun demikian, kepatuhan masyarakat terhadap traffic light sepertinya masih sangat rendah. Berdasarkan pantauan wartawan media ini, intruksi rambu-rambu traffic light di dua lokasi tersebut tidak diindahkan (Dicuekin, red) mayoritas pengendara. Mayoritas kendaraan tetap melaju seperti biasa tanpa melihat lampu rambu-rambu.

Warga Lubuk Gedang, yang berjualan di sekitar area traffic light enggan menyebutkan namanya saat dimintai keterangan mengatakan, beberapa hari lalu memang kerap terlihat para petugas memperbaiki traffic light. Sehingga sekarang rambu lampu lalu lintas di simpang empat Lubuk Gedang telah kembali berfungsi. Namun seperti yang sama-sama dilihat, belum ada kendaraan yang patuh terhadap intruksi dari traffic light. 

“Beberapa hari lalu ada petugas melakukan perbaikan traffic light (lampu merah, red), makanya sekarang kembali berfungsi. Namun kayaknya belum dipatuhi pengendara,”katanya.

Lanjutnya, seperti ketika lampu sedang merah, seharusnya kendaraan berhenti. Namun yang terjadi tidak demikian, kendaraan melaju seperti biasa tanpa menghiraukan rambu-rambu. Ia juga berasumsi, bukan masyarakat tidak mengerti terkait lampu rambu-rambu lalu lintas. Akan tetapi kemungkinan masyarakat menganggap kondisinya sekarang belum terlalu membutuhkan keberadaan traffic lihat. Sebab jumlah kendaraan yang melintas juga masih sedikit. Apalagi di jam kerja seperti pukul 10.00 sampai 11.30 WIB, bisa dihitung dengan jari jumlah kendaraan yang melintas. 

BACA JUGA:Kecamatan Malin Deman Siap Meriahkan HUT Kemerdekaan RI

“Mungkin orang juga malas berhenti kalau sedang lampu merah, karena kondisi jalan juga kosong terutama saat jam kantor,”tambahnya.

Hampir senada juga disampaikan warga lain yang juga enggan menyebutkan namanya. Ia mengatakan, pengendara mayoritas mengetahui terkait rambu-rambu lalu lintas. Misalnya seperti merah untuk berhenti, hijau untuk tetap melanjutkan kendaraan. Sedangkan warna kuning tanda persiapan untuk berhenti dan berhati-hati namun masih boleh melintas. Namun yang terjadi di lapangan, ketika lampu merah menyala jalanan juga kosong, maka pengendara kerap langsung melaju tanpa menghiraukan aba-aba traffic light.

“Kemungkinan bukan masyarakat tidak tahu fungsi rambu-rambu lulintas ini. Namun karena jalanan sering sepi, mereka juga malas berhenti,”tutupnya.*

Tag
Share