6 Wilayah Indonesia Ini Menjadi Penghasil Besar Batu Bara
6 Wilayah Indonesia Ini Menjadi Penghasil Besar Batu Bara --Istimewah
Meski mampu memproduksi sekitar 40.000 batubara berkualitas per hari, Tanjung Enim mempunyai cadangan batubara. tambang, Sumatera Selatan panjangnya sekitar 6,36 m. Selain itu, tambang Tanjung Enim di Sumatera Selatan juga memproduksi sekitar 1,59 juta ton batubara.
6. Sorong Papua
Jika kita berbicara mengenai daerah penghasil batu bara, tentu daerah Papua tidak bisa diabaikan begitu saja. Tidak dapat dipungkiri bahwa wilayah Papua mempunyai sumber daya alam yang luar biasa melimpah. Padahal, jauh di bawah tanah, wilayah Papua masih banyak menyimpan sumber emas, marmer, minyak bumi, dan batu bara.
Salah satu lokasi penambangan batu bara di wilayah Papua Papua adalah Sorong. Dimana tambang di wilayah Sorong Papua mampu menghasilkan batu bara dengan kualitas terbaik, sehingga banyak negara asing yang ingin mengekspornya.
Menariknya, kualitas batubara yang dihasilkan di wilayah Sorong Papua disebabkan oleh teknik pencampuran. selama penambangan batubara. Batubara yang diproduksi di tambang Sorong Papua juga digunakan sebagai sumber pasokan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU di banyak wilayah sekitarnya.
Luas tambang Sorong Papua sekitar 1.105 km2. Tambang Sorong Papua diperkirakan mampu berproduksi hingga 1.200.000 ton per tahun.
7. Sawahlunto Sumatera Barat
Sawahlunto merupakan salah satu daerah di provinsi Sumatera Barat. Sawahlunto, Sumatera Barat, merupakan salah satu daerah dengan kapasitas pasokan batu bara terbesar di Indonesia.
Namun pada tahun 2019, tambang di kawasan Sawahlunto, Sumatera Barat resmi ditutup. Tambang di kawasan Sawahlunto Sumatera Barat ini lebih dikenal dengan nama Ombilin yang juga merupakan tambang batu bara tertua di Asia Tenggara.
Dilihat dari catatan sejarah, tambang di kawasan Sawahlunto Sumatera Barat ini sudah ada sejak abad ke-20. abad ke-19 dan bahkan telah beroperasi lebih dari satu abad. Ketika tambang Ombilin Sawahlunto di Sumatera Barat ditutup pada tahun 2019, UNESCO menganugerahkannya status Warisan Dunia.