Petani Padi Tersenyum Sumringah

Padi: Lahan persawahan yang sudah menguning, dan sebentar lagi panen --

KORAN DIGITAL RM - Petani padi di wilayah Kecamatan Selagan Raya Mukomuko Bengkulu, di musim panen kali ini agak tersenyum sumringah. Pasalnya, harga jual gabah kering di tingkat petani saat ini terbilang agak lumayan mahal. Dimana harga beli gabah di tingkat toke sudah menyentuh angka Rp 6.200 per Kilo Gram (Kg). Harga ini terbilang memang cukup mahal jika dibandingkan dengan harga musim panen beberapa tahun lalu. Para petani sangat berharap harga gabah ini terus meningkat. Setidaknya bertahan dengan harga Rp 6.200 per Kg hingga musim panen berakhir. Karena saat ini baru sebagian kecil petani yang sudah mulai panen. Karena puncak panen musim ini akan terjadi satu Minggu lagi.

Berdasarkan data yang terhimpun media ini, Minggu ketiga bulan ini baru mulai memasuki musim panen. Petani yang sudah mulai panen baru beberapa titik wilayah saja. Sementara untuk puncak panen diprediksi sekitar Minggu keempat bulan ini. Lebih kurang sekitar 10 hari lagi mayoritas petani sudah mulai panen. Karena itu, para petani sangat berharap harga jual gabah ini bisa bertahan hingga musim panen ini selesai. Dengan harga jual Rp 6.200 ini petani tidak lagi merasa rugi. Setidaknya modal yang dikucurkan selama menggarap lahan persawahan kembali. Namun, jika harga gabah ini terjun seperti harga semula hanya Rp 3000 hingga Rp 3.500 per Kg. Jangankan untung, modal saja tidak bisa kembali.

BACA JUGA:7 Desa Belum Pengajuan Pencairan Tahap III

Salah satu petani padi Desa Talang Buai, Dzalik mengatakan, khusus untuk wilayah persawahan di sungai payang II saat ini mayoritas sudah mulai panen. Namun, untuk wilayah Sungai Payang I, wilayah Sungai Pele dan lain sebagainya mungkin sekitar satu Minggu lagi sudah panen. Sebagai petani padi, mereka sangat berharap harga gabah ini bisa bertahan hingga musim panen selesai. Karena dengan harga yang saat ini modal untuk menggarap lahan persawahan ini bisa dikatakan bisa kembali. "Ya, khusus di wilayah kami sudah mulai panen saat ini. Kalau Sungai Pale Sunga Payang I dan wilayah lainnya mungkin sekitar satu Minggu lagi itu puncak panen," katanya.

BACA JUGA:Kades Sido Makmur Mulai Digoyang?

Lanjutnya, untuk menjaga stabilitas harga beli gabah ini, pemerintah musti harus ikut turun Monitoring. Sehingga tidak ada celah bagi toke untuk bermain dengan harga. Karena modal para petani untuk menggarap persawahan ini tidak sedikit. Karena itu, mereka berharap harga saat ini bisa bertahan. Menurutnya dengan harga beli gabah yang sekarang ini. Bisa dikatakan sudah seimbang dengan modal yang dikeluarkan oleh para petani selama menggarap lahan persawahannya. "Ya, untuk harga Rp 6.200 bisa dikatakan sudah sangat berimbang dengan modal yang sudah kita keluarkan. Kalau kita mengatakan harga jual Rp 6.200 per Kg ini adalah harga yang paling tertinggi jika dibandingkan dengan harga sebelumnya, di bawah Rp 4000," ucapnya.*

Tag
Share