Gelombang Pasang Hancurkan Bangunan di Sekitar Jalinbar
Gelombang Pasang Hancurkan Bangunan di Sekitar Jalinbar--
KORAN DIGITAL RM - Gelombang pasang hantam kawasan Jalan Lintas Barat (Jalibar) di Pantai Punggur, perbatasan antara Kecamatan Kota Mukomuko dengan Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko, Selasa, 4 Juni 2024. Fenomena alam yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIB pagi berlanjut hingga siang hari. Gelombang besar mengakibatkan kerusakan beberapa unit warung yang berada di pinggir Jalan Nasional Pantai Punggur, kawasan RT 6, Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko. Juga mengancam keselamatan pengendara yang melintas.
‘’Secara kasat mata, ketinggian air laut yang sampai ke badan jalan sekitar 2 meter. Kejadian ini mengakibat beberapa warung tempat persinggahan di lokasi itu rusak parah,’’ kata Lurah Koto Jaya, Satriadi.
BACA JUGA:Puskeswan Pulai Payung Ipuh Buka Layanan Vaksinasi Rabies Gratis
Salah satu pemilik warung yang mengalami kerugian dari peristiwa ini, bernama si El. Kata Lurah Koto Jaya Satriadi, bagian bangunan warung beserta seisinya mengalami kerusakan di hantam air laut dari peristiwa alam gelombang pasang tersebut.
‘’Ya, kondisi warungnya rusak parah. Berikut dengan barang dagangannya, sebagian juga dihantam air laut,’’ terangnya.
Dari peristiwa ini, Lurah Koto Jaya beserta Pemerintah Kecamatan Kota Mukomuko segera melakukan tinjauan lokasi.
‘’Saat ini kami menuju ke lokasi, untuk memastikan warga kami terdampak dari peristiwa alam ini,’’ ujarnya.
Selain itu, Lurah Koto Jaya mengimbau kepada masyarakat untuk ekstra hati-hati melintasi kawasan Pantai Punggur atau yang dikenal kawasan Pantai Abrasi.
BACA JUGA:Pulai Payung Juara I, Lomba Desa Tingkat Kecamatan Ipuh
‘’Ini perlu diwaspadai bagi pengguna jalan. Sebaiknya, hati-hati melintasi kawasan ini, disaat terjadi gelombang pasang,’’ demikian Satriadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ruri Irawan, ST., MT mengatakan, pihaknya telah mengutus pegawai untuk melakukan cek kondisi di lapangan.
Dikatan Ruri, lihat secara kasat mata ada hantaman gelombang laut yang tinggi sehingga batu-batu penahan abrasi tersebut sudah mulai hilang, mengakibatkan terjangan air sampai ke jalan raya. Jadi secara tupoksi BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap gelombang tinggi hendaknya. Ketika gelombang tinggi tersebut warga diimbau agar menghindari atau untuk penyelamatan diri.
“Teman-teman sudah kelapangan, nanti kami buat laporan untuk pihak BWS agar ke lapangan melihat langsung supaya dapat ditangani secara darurat agar tidak terjadi erosi yang lebih luas,” demikian Ruri.*