Ternyata Siring Irigasi DI Manjuto Kiri di Arah Tiga Telah Beberapa Kali Menelan Korban

Pengakuan Warga, Irigasi Primer DI Manjuto Kiri di Desa Arah Tiga Telah Beberapa Kali Menelan Korban.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Irigasi Derah Irigasi (DI) Manjuto Kiri wilayah Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang ternyata telah beberapa kali menelan korban. Peristiwa remaja wanita berinisial M (13) warga Desa Sido Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang yang meninggal tenggelam di irigasi tersebut pada Kamis 30 Mei 2024 bukan yang pertama.

Berdasarkan pernyataan para warga saat berada dilokasi kejadian tempo hari, setidaknya sebelum korban M sudah ada sekitar 3 korban lain yang mengalami persitiwa serupa. Sekitar 3 tahun lalu siring tersebut menelan korban seorang laki-laki.

Salah seorang warga Desa Arah Tiga, Bakhir menyampaikan, peristiwa korban tenggelam di siring irigasi Arah Tiga memang telah berjadi berulang-ulang. Pasalnya mungkin selama 3 tahun sekali, kejadian serupa yang menelan korban kerap terjadi. Ia juga mengatakan, seingatnya jika ditotalkan dengan korban M, siring irigasi telah menelan korban sekitar 4 orang. Dimana sebelum korban M persitiwa peristiwa serupa juga terjadi kepada korban laki-laki.

BACA JUGA:Polri Peduli, Bantu Warga yang Terkena Musibah

“Seingat saya persitiwa serupa adanya korban tenggelam sampai meninggal sudah dahulunya juga pernah terjadi sebanyak 3 kali dan terakhir terjadi sekitar 3 tahun lalu,”katanya.

Kemudian ia juga mengatakan, terkait dengan cerita irigasi ini rutin meminta korban, tentu kembali ke percayaan masing-masing. Namun jika dilihat dari  kondisi air siring yang lumayan deras dan dalam, tentu sangat bahaya dan fatal jika seseorang tidak bisa berenang. Namun jika seseorang pandai berenang tentu kondisi air siring seperti itu tidak terlalu berbahaya. Pasalnya sesekali siring irigasi lokasi korban terjatuh ini kerap dimanfaatkan warga mencari ikan dan laiinya.

“Jika dikaitkan dengan hal mistis tentu kepercayaan masing-masing. Namun aliran air memang cukup deras dan dalam, bagi yang tidak bisa berenang tentu berbahaya,”sambungnya.

BACA JUGA:Miliki 3 Sumur Bor, Karang Jaya Bebas Krisis Air Bersih

Namun memang untuk kegiatan seperti mencuci dan mandi, warga sekitar jarang menggunakan siring irigasi primer karena dalam dan airnya deras. Sehingga jika sesekali melakukan aktivitas seperti mandi dan mencuci pakaian, biasanya warga lebih memilih di siring irigasi tersier yang berukuran kecil. Terlebih ketika warga membawa anak-anak mereka.

“Makanya warga sekitar jika sesekali mandi dan mencuci biasanya dilakukan di siring irigasi kecil,”tutupnya.*

 

Tag
Share