DBD Mencapai 281 Kasus, Aksi PSN Belum Merata

Pemberantasan sarang nyamuk oleh warga Sido Makmur.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Selama 4 bulan, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko mencapai 281 kasus dan 4 diantaranya meninggal. Jumlah kasus DBD diperkirakan akan bertambah, karena data Mei belum masuk, sementara pantauan di beberapa fasilitas Kesehatan (Faskes) masih banyak pasien DBD yang masuk.

Rincian kasus demam berdarah dalam 4 bulan, mulai Januari 52 kasus, pada Februari alami kenaikan cukup tinggi mencapai 100 kasus. Selanjutnya Maret turun menjadi 71 kasus dan April hanya 56 kasus dengan totalnya 281 kasus.

Angka kasus DBD tahun 2024 ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Pada 2022 kasus DBD di Mukomuko hanya 38 kasus dan sepanjang 2023 sebanyak 126 kasus.

Pemerintah sudah mengimbau pada semua masyarakat, kecamatan dan desa untuk melakukan aksi gotong-royong bersih-bersih pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Namun agaknya, surat dari pemerintah tersebut belum mendapat respon positif dari sebagian desa, buktinya pemberantasan sarang nyamuk dengan Gotong-royong belum dilakukan semua desa.

BACA JUGA:Modus Peredaran Sabu-sabu di Mukomuko, Dimulai dari Paket Kecil Meningkat ke Paket Besar

Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Mukomuko, Bustam Bustomo,M.Kes mengatakan secara jumlah, kasus demam berdarah ada penurunan dibanding bulan sebelumnya. Namun jika melihat data tahun sebelumnya, angka masyarakat diserang DBD masih tinggi dari tahun lalu.

Untuk bulan Mei ini, data belum masuk, namun jika dilihat dari pemberitaan dan informasi di lapangan, kasus DBD masih ditemukan di berbagai desa.

"Sebetulnya ada penurunan kasus DBD dari bulan ke bulan, tertinggi pada Februari terus 2 bulan selanjutnya turun, untuk Mei belum tahu. tapi masih puluhan kasus, artinya masih cukup tinggi," kata Bustam.

Untuk korban meninggal akibat demam berdarah di Mukomuko sepanjang 2024 ini, sebanyak 4 orang, terbaru awal Mei ini di Desa Kota Praja Kecamatan Air Manjuto. Umumnya pasien DBD di Mukomuko sembuh setelah mendapat penanganan dari puskesmas dan rumah sakit di Mukomuko, juga kemungkinan ada yang sempat dirujuk.

"Kalau meninggal 4 orang, diantara korban meninggal karena ada penyakit penyerta," tegasnya.

BACA JUGA:Sido Makmur 1, Juara Turnamen Bola Voli Antar Club

Terkait dengan aksi pemberantasan sarang nyamuk yang belum dilakukan secara rutin oleh masing-masing desa, Bustam mengatakan sebelumnya sudah menyampaikan surat ke kecamatan dan diteruskan ke masing-masing Pemdes.

Memang untuk kegiatan ini perlu kesadaran bersama demi keselamatan masyarakat, sebab tidak ada sanksi bagi yang tidak melakukannya.

Ia juga akan menyampaikan ke Sekda untuk kembali mengingatkan para camat dan kades, karena yang berwenang memerintah camat adalah Sekda.

"Kita mengimbau pada semua masyarakat untuk memperhatikan lingkungan masing-masing, juga agar gerakan PSN bisa dilakukan bersama dengan dikoordinir pihak kecamatan hingga kades," tutupnya.*

Tag
Share