Pemdes Mundam Marap Tambah Bibit Sapi 12 Ekor

Serah Terima: Pemdes Mundam Marap menyerahkan 12 ekor bibit indukan sapi program ketahanan pangan tahun 2024 kepada kelompok pengelola --

KORAN DIGITAL RM - Desa Mundam Marap Kecamatan Ipuh Mukomuko Bengkulu bakal menjadi desa penghasil sapi terbanyak di wilayah Kabupaten Mukomuko. Pasalnya jenis program ketahanan pangan yang mereka realisasikan sejak tahun 2022 lalu hingga tahun 2024 ini adalah ternak sapi. Sejauh ini jumlah pengadaan bibit indukan sapi yang sudah mereka realisasikan hingga tahun 2024 ini sebanyak 48 ekor. Namun, dalam perjalan pemeliharaan dilaporkan mati karena sakit 2 ekor. Kemudian bibit indukan yang sudah beranak sampai saat ini tercatat sebanyak 8 ekor. Sehingga jumlah total keseluruhan ternak sapi program ketahanan Desa Mundam Marap untuk sementara ini sudah ada sebanyak 54 ekor termasuk pokok. Desa Mundam Marap menargetkan program ketahanan pangan bidang ternak sapi tersebut bisa berkembang dan bisa berkelanjutan.

Kepala Desa (Kades) Mundam Marap, Eko Saputra, SIP melalui Sekdes, Dedi Riansyah saat dihubungi mengatakan, sesuai dengan kesepakatan musyawarah perencanaan penggunaan Dana Desa (DD) tahun 2024 bersama BPD dan tokoh masyarakat beberapa waktu lalu. Tahun 2024 ini mereka kembali menambah bibit indukan sapi sebanyak 12 ekor. Sehingga total bibit indukan sapi yang dikembang oleh kelompok pengelola saat ini ada sebanyak 46 ekor. Karena dari 48 bibit itu ada yang mati 2 ekor. Meskipun ada yang mati karena sakit. Tetapi indukan yang sudah beranak sekarang ada 8 ekor. "Kita optimis bahwa program ketahanan bidang ternak sapi ini bisa berkembang. Dan kedepan Desa Mundam Marap bisa menjadi desa penghasil sapi terbaik di wilayah Kabupaten Mukomuko," kata Dedi Senin,(22/4).

BACA JUGA:Cara Memasak Rendang Sapi Dengan Sangat Praktis

Lanjutnya, program ketahanan pangan bidang ternak sapi ini memang menjadi salah satu program prioritas pihaknya. Pemdes Mundam Marap beda dengan desa lain. Dari awal program ketahanan pangan ini muncul dalam penggunaan DD. mereka sudah bergerak di bidang ternak sapi sampai sekarang mereka terus menambah bibit indukan sapi untuk dikelola oleh kelompok. Kalau desa lain ada yang budidaya ikan lele, budidaya ayam kampung dan lain sebagainya. "Kalau kita dari awal sudah fokus dengan ternak sapi. Target kita, setiap satu tahun bibit indukan sapi harus melahirkan 1 ekor anak sapi. Alhamdulillah sekarang indukan yang sudah melahirkan sekitar 8 ekor. Kalau tidak ada halangan dalam waktu dekat ini indukan yang melahirkan ada sekitar 15 ekor," beber Dedi.

BACA JUGA:Rumah Panggung Sumatera Selatan, Tiang Dan Tangga Mempunya Makna Dan Sambutan Tuan Rumah

Ditambahkan Dedi, program ketahanan pangan bidang ternak sapi ini sesuai dengan potensi yang ada di wilayah Desa Mundam Marap. Selain kondisi wilayah yang memungkinkan, masyarakat yang mau mengelola atau mengembangkan sapi juga banyak. Mudah-mudahan program ternak sapi yang mereka kelola dan kembangkan ini tidak dilanda virus dan jenis penyakit apapun. Sehingga program ketahanan mereka berkembang dan berkelanjutan. "Mulai kelompok pengelola sebelumya sudah kita beri pelatihan khusus. Pemateri yang kita undang dadi Puskeswan. Masing-masing kelompok sudah memahami teori tata cara pemeliharaan sapi dengan baik dan benar. Kita dari desa juga mantau setiap perkembangan sapi yang dikelola oleh kelompok ini. Setiap kelompok dituntut membuat laporan bulanan ke desa," tambah Dedi.*

Tag
Share