Kalender Jawa dan Malam Jum’at Kliwon: Simbolisme dan Mistisisme dalam Budaya Nusantara
Kalender Jawa dan Malam Jum’at Kliwon, Simbolisme dan Mistisisme dalam Budaya Nusantara.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Kalender Jawa, yang merupakan warisan budaya tak terpisahkan dari masyarakat Jawa, tidak hanya berfungsi sebagai alat penanggalan tetapi juga sebagai panduan spiritual dan sosial.
Diciptakan dengan menggabungkan sistem penanggalan Islam, Hindu, dan Julian, kalender ini mencerminkan sinkretisme budaya yang khas di Nusantara.
Kalender ini memuat siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwo.
Malam Jum’at Kliwon, yang merupakan bagian dari siklus pekan pancawara, sering kali dianggap sebagai malam yang penuh misteri dan keramat.
Tradisi ini berakar pada kepercayaan bahwa pada malam tersebut, energi spiritual mencapai titik tertinggi, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk berbagai ritual keagamaan dan meditasi.
Meskipun dalam pandangan Islam kontemporer, malam Jum’at Kliwon tidak memiliki keistimewaan tertentu, tradisi ini tetap dipertahankan sebagai bagian dari identitas budaya dan spiritual masyarakat Jawa.
Tradisi yang berkaitan dengan Malam Jum’at Kliwon sangat beragam, mulai dari ziarah kubur, larung sesajen di sungai, hingga upacara ruwatan yang bertujuan untuk membersihkan diri dari pengaruh negatif.
Tradisi ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya tetapi juga kearifan lokal dalam memandang hubungan antara manusia dengan alam semesta dan kekuatan yang tidak terlihat.
Kalender Jawa dan Malam Jum’at Kliwon merupakan dua aspek dari banyaknya warisan budaya Indonesia yang masih terus bernafas hingga hari ini.
Keduanya mengajarkan kita tentang pentingnya memelihara tradisi dan kepercayaan yang telah diwariskan turun-temurun, sekaligus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Dalam era globalisasi dan modernisasi, keberadaan kalender Jawa dan tradisi Malam Jum’at Kliwon menjadi simbol resistensi dan adaptasi budaya yang terus hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.*
Artikel ini dilansir dari berbagai sumber. : tirto.id dan suaramerdeka.com
https://tirto.id/urutan-bulan-jawa-kalender-saka-sasi-ke-1-suro-hingga-ke-12-besar-gnt2.