Bedah Buku “Vermikompos” Tingkat Kabupaten Mukomuko Disambut Antusias Peserta

Bedah Buku.-Sahad-Radar Mukomuko

koranrm.id – Kegiatan bedah buku berjudul “Vermikopos untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian” berlangsung pada Senin, 18 November 2025, di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Mukomuko, Jalan Imam Bonjol, Kompleks Perkantoran Pemerintah Daerah. Acara ini menghadirkan narasumber tunggal, Kartika Utami, SP., M.Sc., dosen Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi AB.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Mukomuko itu diikuti 100 peserta dari berbagai lapisan masyarakat. Mayoritas peserta merupakan petani, disusul pegawai negeri sipil dan pelaku usaha pertanian lainnya. Menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Winarto, S.Pd., antusiasme masyarakat begitu tinggi. Pendaftaran yang dibuka secara daring mencatat minat hingga lebih dari 300 orang.

“Kapasitas hanya 100 peserta, tetapi pendaftar mencapai 300 orang. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sangat membutuhkan pengetahuan tentang pengelolaan lahan yang lebih baik,” jelas Winarto dalam sambutannya.

Buku yang dibedah merupakan karya para penulis Zainal Muktamar, Fahrurrozi, Nanik Setyowati, Sigit Sudjatmiko, dan Muhammad Chzin, serta diterbitkan Penerbit Andi. Buku setebal delapan bab tersebut mengulas secara lengkap mengenai bahan baku vermikompos, jenis cacing tanah, teknik pembuatan, kualitas produk, hingga pemanfaatannya dalam memperbaiki kesuburan tanah.

Winarto menambahkan bahwa tema buku ini dipilih karena relevan dengan kondisi daerah. “Mukomuko mayoritas penduduknya memiliki kebun. Kegiatan bedah buku biasanya kami lakukan di desa, namun tahun ini kami gelar di tingkat kabupaten dengan tema yang lebih luas, yaitu meningkatkan kesuburan tanah menggunakan teknologi ramah lingkungan,” ujarnya.

Wakil Bupati Rahmadi AB menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai bedah buku tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga dapat meningkatkan minat baca masyarakat.

“Sekitar 80 persen masyarakat Mukomuko bekerja sebagai petani atau memiliki lahan pertanian. Dengan membaca dan memahami isi buku ini, masyarakat dapat mengetahui dampak negatif penggunaan pupuk sintesis serta mempelajari cara memperbaiki lahan kritis menggunakan vermikompos,” kata Rahmadi usai acara.

Salah satu peserta, Sukawi, Ketua Kelompok Tani Harapan Karya Desa Ranah Karya, mengaku tertarik mengikuti kegiatan ini karena tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi lahan di daerahnya. Ia mengatakan lahan sawah di Kecamatan Lubuk Pinang umumnya telah rusak akibat penggunaan pupuk nonorganik secara berkepanjangan.

“Materi mengenai vermikompos ini sangat cocok untuk mengatasi kerusakan tanah di tempat kami. Ini menambah pengetahuan tentang cara meningkatkan hasil pertanian secara ramah lingkungan,” ujarnya.

Penjelasan Ahli Mengenai Vermikompos

Dalam pemaparannya, narasumber Kartika Utami menjelaskan bahwa vermikompos adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses penguraian bahan organik dengan bantuan cacing tanah jenis Eisenia foetida atau Lumbricus rubellus. Prosesnya meliputi pemberian pakan berupa sisa dapur, seresah, dan kotoran hewan, kemudian dicerna oleh cacing hingga menghasilkan kascing yang siap digunakan.

Vermikompos memiliki banyak keunggulan, antara lain kaya nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium; ramah lingkungan; mampu memperbaiki struktur tanah; serta mempercepat proses penguraian bahan organik.

Dengan terselenggaranya bedah buku ini, diharapkan para petani di Kabupaten Mukomuko dapat menerapkan teknologi pengomposan ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas lahan sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan