Petani Minta Jadwal Pengeringan Irigasi Manjuto Dipersingkat

Dokumen saat Korluh BPP Kecamatan Lubuk Pinang turun meninjau sawah petani.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

koranrm.id – Para petani di Kecamatan Lubuk Pinang, meminta Pemerintah Derah (Pemda) Mukomuko, merevisi jadwal pengeringan. Menurut mereka pengeringan Daerah Irigasi (DI) Manjuto terlalu lama hingga menghabiskan waktu satu Musim Tanam (MT). Sehingga jadwal MT padi hanya bisa dilakukan dua kali dalam setahun. 

Koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, SP, mengatakan, salah satu usulan yang kerap disampaikan para petani saat mereka turun kelapangan, yaitu soal pengeringan. Mayoritas petani berharap masa pengeringan dalam satu tahun lebih dipersingkat, dan tak perlu sampai menghabiskan satu musim tanam. Pasalnya dengan adanya pengeringan DI Manjuto selama empat bulan, petani hanya bisa turun tanam padi dua kali dalam satu tahun. Selebihnya banyak lahan petani yang tak termanfaat, lebih dari itu ada juga yang telah tanam dan terdampak pengeringan.

“Salah satu keluhan petani yang sering mereka sampaikan soal jadwal pengeringan irigasi memakan waktu terlalu lama,”katanya.

Masih dikatakannya, kedepan para petani berharap pemerintah pengambil langkah melakukan revisi terhadap jadwal pengeringan. Petani mendukung adanya pengeringan guna melakukan perbaikan jaringan sekaligus memutus mata rantai hama, tapi waktunya lebih dipersingkat. Misalnya dalam satu tahun pengeringan DI Manjuto dilakukan satu kali selama satu bulan. Sehingga selama satu bulan pengeringan itu, mereka masih bisa mempersiapkan lahan dan tanam padi tiga kali dalam satu tahun. 

“Sehingga mereka berharap kedepan pengeringan irigasi bisa dipersingkat supaya petani bisa tanam padi tiga kali dalam satu tahun,”sambungnya.

Salah seorang petani Anwar, mengatakan, pengeringan irigasi selama satu musim memang terlalu lama. Kalau bisa pemerintah mengambil langkah agar jadwal pengeringan dipersingkat. Jika awalnya pengeringan berlangsung empat bulan, dipersingkat  menjadi satu bulan. Supaya mereka ditingkat petani bisa turun tanam tiga kali dalam satu tahun. Sawah juga tidak terlantar dan termanfaat dengan baik. Apalagi saat ini pemerintah pusat sedang menggeber program ketahanan pangan dalam upaya Indonesia swasembada pangan. 

“Kalau harapan kami jika memang memungkinkan pengeringan irigasi satu bulan saja, supaya bisa turun tanam tiga kali setahun,”tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan