HUT ke-16 Radar Mukomuko, Muslim Chaniago Apresiasi Kemampuan Beradaptasi di Era Digital
Muslim Chaniago.--ISTIMEWA
koranrm.id – Surat Kabar Harian (SKH) Radar Mukomuko (RM) memasuki usia ke-16 pada Oktober 2025. Koran harian pertama dan terbesar di Kabupaten Mukomuko ini pertama kali terbit pada 28 Oktober 2009, dan sejak itu konsisten menjadi rujukan informasi bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Selama 16 tahun perjalanan, Radar Mukomuko tidak hanya hadir sebagai media cetak yang menjangkau hingga pelosok daerah, tetapi juga berkembang menjadi platform digital yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Kehadirannya menyentuh seluruh lapisan profesi, mulai dari petani, nelayan, pegawai negeri, karyawan swasta, anggota TNI/Polri, tenaga kesehatan, hingga para pejabat daerah.
Salah satu pelanggan setia RM, Muslim Chaniago, SH, MH, yang dikenal sebagai praktisi hukum dan pemerhati pemerintahan di Mukomuko, memberikan apresiasi tinggi terhadap kiprah media ini. Menurutnya, Radar Mukomuko berhasil menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan kekuatan utamanya sebagai media cetak.
“Selamat HUT Radar Mukomuko ke-16. Terima kasih atas informasi yang selama ini disajikan. Saya juga mengapresiasi Radar Mukomuko yang mampu cepat beradaptasi mengikuti kemajuan teknologi,” ujar Muslim.
Muslim menilai, di tengah derasnya arus informasi dari berbagai platform, Radar Mukomuko tetap menjaga jati diri sebagai media yang mengedepankan akurasi dan verifikasi berita. Konsistensi itulah yang membuat RM tetap dipercaya dan relevan di tengah perubahan pola konsumsi informasi masyarakat.
Lebih jauh, ia menyebut Radar Mukomuko memiliki peran penting dalam menjaga kualitas demokrasi, terutama dalam hal kebebasan menyampaikan pendapat dan kontrol sosial. Selama ini, menurut Muslim, RM sering mengungkap fakta-fakta yang tidak terlihat publik, terutama dalam isu sosial yang menyangkut masyarakat kurang beruntung.
“Banyak warga kurang beruntung yang sebelumnya seolah terlupakan. Setelah diberitakan oleh Radar Mukomuko, mereka kemudian mendapat perhatian dari pihak terkait,” jelasnya.
Muslim juga menyoroti perbedaan nyata antara informasi media sosial dan informasi dari media resmi. Dalam era digital yang serba cepat, siapa pun bisa mempublikasikan informasi melalui media sosial, namun tidak semua dapat dipertanggungjawabkan.
“Melalui media sosial, orang bisa membagikan berbagai informasi, tetapi sering kali kebenarannya diragukan. Berbeda dengan media resmi seperti Radar Mukomuko, informasi yang disajikan lebih akurat dan terkonfirmasi,” tegasnya.
Di usianya yang ke-16, ia berharap Radar Mukomuko terus mempertahankan integritasnya serta tetap menjadi media yang mengedukasi, menginspirasi, dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.