Lima Dalang Kondang yang Meninggal Dunia dalam Lima Tahun Terakhir, Terbaru Ki Anom Suroto

koranrm.id — Dunia pedalangan Indonesia kehilangan sejumlah maestro dalam lima tahun terakhir. Sejumlah dalang kondang yang telah mengharumkan seni wayang kulit di tingkat nasional hingga internasional berpulang satu per satu. Terbaru, kabar duka datang dari Ki Anom Suroto, maestro asal Klaten, Jawa Tengah, yang meninggal dunia pada 23 Oktober 2025.

Berikut lima dalang besar yang berpulang dalam kurun lima tahun terakhir:

1. Ki Seno Nugroho

Dalang muda asal Yogyakarta ini meninggal dunia pada 3 November 2020 dalam usia 48 tahun.

Ki Seno dikenal sebagai sosok dalang yang berhasil menarik minat generasi muda terhadap dunia wayang. Ia menggabungkan unsur tradisi dan gaya modern dalam setiap pementasannya, menjadikan pertunjukan wayang lebih segar dan dekat dengan masyarakat masa kini.

2. Ki Manteb Soedarsono

Dalang legendaris asal Palur, Jawa Tengah, ini tutup usia pada 2 Juli 2021 di usia 72 tahun.

Dikenal dengan julukan “Dalang Setan”, Ki Manteb memiliki ciri khas gaya sabetan wayang yang cepat, tegas, dan hidup. Ia sering tampil di berbagai negara dan dikenal sebagai ikon dalang modern yang mampu membawa wayang ke panggung dunia.

3. Warseno “Slenk” (Waseno Slenk)

Dalang asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ini meninggal dunia pada 12 Desember 2024 di usia 59 tahun.

Warseno Slenk dikenal dengan gaya pementasan yang komunikatif dan humoris. Ia mampu mengemas pertunjukan wayang menjadi tontonan yang menghibur tanpa meninggalkan nilai-nilai moral dan filosofi Jawa.

4. H. Lalu Nasib (Dalang Wayang Sasak)

Dalang asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, ini meninggal dunia pada 29 Agustus 2025 di usia sekitar 84 tahun.

H. Lalu Nasib dikenal sebagai maestro wayang Sasak, tokoh penting dalam pelestarian budaya Sasak di NTB. Ia telah mendedikasikan hidupnya untuk mengajarkan dan mempertunjukkan wayang Sasak kepada generasi muda, menjadikannya bagian penting dari warisan budaya lokal.

5. Ki Anom Suroto

Dalang senior asal Klaten, Jawa Tengah, ini wafat pada 23 Oktober 2025 di usia 77 tahun.

Ki Anom Suroto adalah maestro wayang kulit Purwa yang dikenal luas hingga mancanegara. Ia pernah tampil di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, Jerman, dan Australia. Ciri khasnya adalah suara merdu dalam sulukan serta penguasaan cerita yang mendalam dan filosofis.

Warisan Tak Tergantikan

Wafatnya para maestro ini meninggalkan duka mendalam bagi dunia pedalangan Indonesia. Mereka bukan hanya pelaku seni, tetapi juga penjaga nilai-nilai luhur dan tradisi bangsa.

Kini, tanggung jawab untuk melanjutkan warisan mereka berada di tangan generasi muda dalang yang diharapkan mampu menjaga sekaligus mengembangkan seni wayang agar tetap hidup di era modern.