Wajib Tau! Kandungan Ikan Gabus: Penopang Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

Ikan Gabus.--ISTIMEWA

koranrm.id - Ikan gabus menyimpan kekuatan alami yang menakjubkan. Dikenal dengan tekstur dagingnya yang lembut dan rasa gurih yang khas, ikan air tawar ini bukan sekadar sumber protein, melainkan juga obat alami yang telah lama dipercaya masyarakat Indonesia untuk mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan daya tahan tubuh. 

Namun, manfaat ikan gabus bagi ibu hamil kini menjadi sorotan baru di dunia kesehatan, setelah berbagai penelitian mengungkap kandungan proteinnya yang luar biasa tinggi bahkan melebihi ikan salmon.

Di tengah masa kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan besar. Kebutuhan akan gizi meningkat untuk menunjang pertumbuhan janin, memperkuat sistem imun, dan mempersiapkan proses melahirkan. 

Dalam konteks ini, ikan gabus hadir sebagai pilihan ideal. Menurut dr. Rina Kartikasari, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik di RSUP Fatmawati, kandungan albumin yang tinggi pada ikan gabus memiliki peran vital. 

“Albumin adalah protein penting yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Pada ibu hamil, kadar albumin yang cukup membantu mencegah pembengkakan dan memastikan nutrisi terserap dengan baik ke jaringan tubuh serta janin,” ujarnya.

Kadar albumin ikan gabus tercatat mencapai 6,22 gram per 100 gram daging, angka yang jauh melampaui banyak jenis ikan lain. 

Selain itu, ikan ini juga kaya akan zat besi, seng, serta asam amino esensial yang berperan dalam pembentukan sel darah merah dan perkembangan otak janin. 

Dalam masa kehamilan, defisiensi zat besi sering kali menjadi penyebab anemia, yang berisiko menurunkan suplai oksigen ke janin. 

Mengonsumsi ikan gabus secara rutin, setidaknya dua kali dalam seminggu, dapat menjadi strategi alami untuk menjaga kadar hemoglobin tetap stabil.

Di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, kebiasaan mengonsumsi ikan gabus sebagian telah menjadi tradisi turun-temurun bagi perempuan hamil. Sulastri (34), seorang ibu dua anak, menceritakan pengalamannya. 

“Waktu hamil anak pertama, saya sering lemas dan cepat capek. Atas saran bidan, saya mulai makan ikan gabus yang dimasak bening setiap pagi. 

Dua minggu kemudian, badan terasa lebih segar, dan dokter bilang tekanan darah saya membaik,” ungkapnya sambil tersenyum. 

Cerita seperti Sulastri bukan satu atau dua; banyak ibu hamil di daerah pedesaan yang secara empiris merasakan manfaat serupa sebelum hasil penelitian ilmiah menegaskan kebenarannya.

Sementara itu, sebuah studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak ikan gabus dapat meningkatkan kadar albumin darah secara signifikan dalam waktu relatif singkat. 

Penelitian tersebut melibatkan 40 responden ibu hamil trimester kedua, dan hasilnya memperlihatkan peningkatan rata-rata kadar albumin sebesar 18% setelah dua minggu konsumsi rutin. Selain itu, responden juga melaporkan berkurangnya keluhan seperti bengkak di kaki dan kelelahan.

Namun, manfaat ikan gabus tidak berhenti di situ. Kandungan asam arakidonat (AA) dalam ikan ini memiliki peran penting dalam perkembangan otak janin. AA merupakan salah satu komponen utama pembentuk sel saraf dan jaringan otak. 

“Kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 dari ikan gabus membantu pembentukan sistem saraf yang sehat pada janin, sekaligus meningkatkan kecerdasan anak di masa pertumbuhan,” jelas dr. Rina menambahkan.

Selain menyehatkan, ikan gabus juga relatif aman dikonsumsi karena hidup di air tawar dan jarang terkontaminasi logam berat seperti merkuri yang kerap ditemukan pada ikan laut tertentu. 

Hal ini menjadikannya alternatif yang aman bagi ibu hamil, terutama di wilayah pedalaman atau perdesaan yang jauh dari sumber laut segar. Dalam konteks ekonomi, ikan gabus pun terjangkau, mudah didapat di pasar tradisional, dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan seperti sup bening, pepes, atau dikukus dengan bumbu sederhana tanpa kehilangan nilai gizinya.

Bidan Sri Wahyuni, yang bertugas di Puskesmas Air Dikit, menuturkan bahwa pihaknya kerap menyarankan konsumsi ikan gabus kepada pasien ibu hamil dengan risiko anemia atau berat badan janin rendah. 

“Selain mudah didapat, efeknya juga cepat terasa. Kami biasanya menganjurkan dikonsumsi tiga kali seminggu dalam bentuk rebusan atau sup, karena cara memasak ini menjaga kandungan proteinnya,” katanya.

Tentu, konsumsi ikan gabus tetap perlu diimbangi dengan asupan gizi seimbang lainnya. Ibu hamil disarankan untuk tetap mengonsumsi sayur hijau, buah, kacang-kacangan, serta susu agar kebutuhan mikronutrien seperti asam folat dan kalsium terpenuhi. 

Namun, keberadaan ikan gabus memberi nilai tambah sebagai sumber protein alami dengan kemampuan regeneratif yang tinggi—bukan hanya untuk ibu, tetapi juga untuk pertumbuhan dan daya tahan janin.

Keistimewaan ikan gabus sebagai “makanan penyembuh” kini juga menarik perhatian dunia farmasi. Beberapa perusahaan lokal telah mengembangkan suplemen berbasis ekstrak ikan gabus dalam bentuk kapsul untuk membantu pemulihan pascaoperasi dan meningkatkan status gizi ibu hamil. 

Meskipun begitu, para ahli tetap menganjurkan konsumsi ikan segar sebagai pilihan terbaik karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan alami.

Di balik kesederhanaannya, ikan gabus membuktikan diri sebagai anugerah alam yang layak mendapat tempat istimewa dalam pola makan ibu hamil. Ia bukan sekadar lauk pauk, melainkan penjaga kehidupan kecil di dalam rahim.

Dalam setiap serat dagingnya, terkandung zat yang mendukung kekuatan, ketahanan, dan harapan akan generasi yang lahir sehat dan cerdas—sebuah pelajaran bahwa kebaikan alam sering hadir dalam bentuk yang paling sederhana.

Sumbr berita:

1. Rina Kartikasari, Sp.GK. (2023). “Kandungan Albumin Ikan Gabus dan Manfaatnya bagi Kesehatan Ibu Hamil.” RSUP Fatmawati Nutrition Center.

2. Fakultas Kedokteran UGM. (2022). Pengaruh Ekstrak Ikan Gabus terhadap Kadar Albumin Ibu Hamil Trimester Kedua. Yogyakarta: Laporan Penelitian Internal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan