Harga Sawit di Mukomuko Naik, Petani Sambut Gembira

Harga Sawit di Mukomuko Naik, Petani Sambut Gembira-Harga Sawit di Mukomuko Naik, Petani Sambut Gembira-Sumber Ai

KORANRM.ID - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Mukomuko mengalami kenaikan signifikan menjelang awal bulan. Petani sawit optimis keuntungan meningkat, sementara pemerintah daerah dorong efisiensi distribusi.

Harga Sawit Terkini di Mukomuko

Mukomuko, Bengkulu – Kabar gembira datang bagi para petani sawit di Kabupaten Mukomuko. Harga tandan buah segar (TBS) sawit resmi mengalami kenaikan pada pekan ini. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan setempat, harga sawit kini mencapai Rp2.400 per kilogram, naik dari Rp2.250 per kilogram pada minggu sebelumnya.

Kenaikan harga ini membuat petani sawit optimis, terutama menjelang masuknya kebutuhan biaya sekolah anak dan persiapan bulan baru.

Suara Petani Sawit

Salah satu petani di Kecamatan Air Rami, Pak Sarman, mengaku lega dengan kenaikan harga ini.
“Syukur alhamdulillah, harga sawit naik. Hasil panen bisa lebih menguntungkan, walau biaya pupuk juga masih tinggi,” ujarnya saat ditemui di kebun sawit miliknya.

Petani lain berharap tren kenaikan ini bisa bertahan lama, sehingga ekonomi keluarga mereka semakin stabil.


Harga Sawit di Mukomuko Naik, Petani Sambut Gembira-Harga Sawit di Mukomuko Naik, Petani Sambut Gembira-Sumber Ai

BACA JUGA:Makanan Khas Mukomuko yang Masih Lestari

Faktor Pendorong Kenaikan

Dinas Perkebunan menjelaskan bahwa kenaikan harga sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:

  1. Permintaan CPO (Crude Palm Oil) global yang meningkat dari pasar ekspor.

  2. Stok terbatas di beberapa pabrik kelapa sawit karena faktor cuaca.

  3. Distribusi lebih lancar setelah akses jalan perdesaan kembali normal pasca hujan deras.

Dampak Positif untuk Ekonomi Lokal

Kenaikan harga sawit tentu memberikan dampak positif, terutama bagi:

  • Petani sawit rakyat yang menggantungkan penghasilan dari hasil panen.

  • Pelaku UMKM desa, karena daya beli masyarakat meningkat.

  • Perputaran ekonomi lokal, dari pasar tradisional hingga jasa transportasi sawit.

Namun, pemerintah daerah tetap mengingatkan agar petani menjaga kualitas panen, tidak mencampur TBS matang dengan buah mentah, sehingga harga jual bisa maksimal.

Harapan ke Depan

Pemerintah Kabupaten Mukomuko berencana memperkuat kemitraan antara petani sawit dan pabrik agar distribusi lebih stabil. Selain itu, program peremajaan sawit rakyat (PSR) terus digencarkan supaya produktivitas kebun meningkat.

 

Dengan harga sawit yang kembali naik, masyarakat berharap kesejahteraan petani juga semakin membaik dan ekonomi desa bisa lebih mandiri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan