Program Gemar Bersedekah Camat XIV Koto Sentuh Warga Miskin

Program Gemar Bersedekah Camat XIV Koto Sentuh Warga Miskin.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

koranrm.id – Tak bisa dipungkiri, sejak Singgih Pramono, S.Sos, menjabat  Camat XIV Koto, mulai bermunculan ke publik para warga yang ternyata selama ini hidup dibawah garis kemiskinan dan. tak pernah terekspos ke permukaan. Diantaranya seperti pasangan Lanjut Usia (Lansia) Tuslim (73) dan Suratni (64) warga Lubuk Sanai II serta Ibu Ita warga Desa Lubuk Sanai Tiga. Selanjutnya Selamet warga Rawa Mulya yang menderita sakit keras selama bertahun-tahun serta lainnya. Penemuan warga-warga itu, bermula dari program yang digagasnya dengan nama Jumat Gemar Bersedekah. 

Camat XIV Koto, Singgih, kepada wartawan media ini mengatakan, program jumat gemar bersedak memang sengaja digagasnya sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Tak diprediksi, melalui program itu, ternyata masih ada warga yang hidup dalam kemiskinan. Mereka tinggal di rumah yang tidak layak dan selama ini berjuang sendiri dengan kondisi terbatas. Untuk itu, jumat gemar bersedakah ditujukan ke warga yang seperti itu.

“Kami sengaja menggagas program jumat gemar bersedekah untuk membantu mereka yang membutuhkan serta kepedulian terhadap sesama,”tuturnya.

Seiring berjalan waktu, mulai terkuak kondisi miris demikian tidak hanya dirasakan oleh satu keluarga. Tapi ada keluarga lain yang selama ini ternyata merasakan hal serupa. Misalnya seperti di Lubuk Sanai II ada lansia yang tinggal dirumah tak layak huni diatas tanam milik orang lain. Suami mengidap sakit tumor, menghidupi dua orang cucu dan mereka berkerja serabutan. Ada juga ibu Ita yang tinggal di Lubuk Sanai III hidup dirumah berlantai tanah dan lainnya. 

“Ya dengan berjalannya waktu pihak desa berkoordinasi dengan kami mengenai kondisi sulit para warganya. Maka muncul nama-nama warga tersebut ke publik dan banyak bantuan berdatangan,”pungkasnya.

Maka untuk itu, program jumat gemar bersedekah ini akan terus berlanjut dan berkesinambungan. Selain bentuk pedulian terhadap sesama, juga sebagai upaya menghidupkan kembali budaya gotong-royong dan kebersamaan. Karena di era serba teknologi, kebiasaan gotong-royong beransur pudar. Kemudian kedepan, pihaknya juga akan fokus persoalan sampah yang mencemari lingkungan. 

“Kita akan terus melaksanakan program jumat bersedekah. Sekaligus menghidupkan budaya gotong-royong. zaman dulu, kalau bikin rumah, sanak famili ikut membantu, tapi sekarang tidak lagi,”demikian Camat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan