Gawat Harga Kebutuhan Dapur Naik

Antisipasi Inflasi Selama Ramadhan, Disperindag Bakal Gelar Pasar Murah--

KORAN DIGITAL RM- Masyarakat di wilayah Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Mukomuko Bengkulu, saat ini mulai merasakan kenaikan harga kebutuhan pokok. Terutama harga beras dan harga cabai. Rata-rata jenis beras saat ini naik hingga menjadi Rp 16.500 per kilo gram dan Rp 26.000 per cupak. Demikian juga dengan harga cabai merah juga masih terbilang cukup inggi. Yaitu mencapai Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per kilogram. Banyak warga yang menggelengkan kepala terkait dengan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Masyarakat berharap pemerintah harus ikut andil menstabilkan harga bahan pokok ini. 

BACA JUGA:Kecamatan Sungai Rumbai Butuh 2 Item Pembangunan

Kepala Desa (Kades) Gajah Mati, Bambang Irawan saat dikonfirmasi mengatakan, sesuai dengan pantauannya di Pasar Kamis Desa Gajah Mati kemarin, memang ada kenaikan harga khususnya harga beras. Hampir semua jenis beras naik Rp 1000 per cupak. Demikian juga dengan harga cabai merah biasa. Saat ini harganya masih terbilang tinggi. Kalau tidak salah tiga Minggu yang lalu harga cabai merah biasa masih diangka Rp 50.000 per kilogram. Sekarang harganya kembali naik menjadi Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per kilogram. "Harga beras naik Rp 1000 per cupak. Sebelumnya harga beras per cupak Rp 25.000. Saat ini naik menjadi Rp 26.000 per cupak," kata Bambang Irawan Kamis,(29/2) kemarin.

Sementara salah satu warga Desa Gading Jaya, Meido menuturkan, saat ini masyarakat memang sudah merasakan kenaikan harga sembako. Tidak hanya harga beres saja yang naik. Harga bahan pokok kebutuhan dapur lainnya juga ikut naik. Warga yang perekonomiannya di bawah menengah banyak yang kewalahan dengan harga bahan pokok ini. Terutama harga beras dan harga cabai. "Sekarang bawa uang Rp 100.000 ke pasar hanya dapat beras 3 cupak lebih dikit. Dengan uang Rp 100.000 Belum bisa untuk membeli cabai dan sayur lainnya. Mendengar cerita dari orang rumah balik dari Pasar Kamis Desa Gajah Mati tadi (kemarin red). Memang harga beras naik. Dan harga cabai juga masih tinggi," tutur Meido.

BACA JUGA:6 Desa di Kecamatan Ponsu Tuntut 20 Persen Lahan HGU PT DDP ABE

Lanjutnya, di sisi lain kenaikan harga beras dan harga cabai ini. Memang ada pihak yang diuntungkan. Yaitu petani persawahan dan petani cabai. Namun, warga yang tidak bertani tentu merasa tidak diuntungkan. Dan kewalahan dengan harga tersebut. Memang saat ini harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit juga mengalami kenaikan. Namun, tidak semua warga masyarakat yang memiliki kebun sawit. Seperti guru honor dan dan pekerja buruh harian lepas lainnya. Tentu tidak merasakan kenaikan harga TBS sawit ini. "Meskipun harga TBS sawit agak naik sekarang ini. Menyeimbangi kenaikan harga bahan pokok. Tetapi tidak semua warga punya kebun sawit. Dan kenaikan harga sembako ini tetap tidak berpihak kepada masyarakat," imbuhnya.*

Tag
Share