Waspada! Ini 6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Pare

Waspada! Ini 6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Pare--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co -Pare (Momordica charantia) adalah tanaman merambat dari keluarga Cucurbitaceae yang dikenal karena buahnya yang memiliki rasa pahit. Tanaman ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Pare sering digunakan sebagai bahan makanan maupun obat tradisional karena kandungan nutrisinya yang kaya.
BACA JUGA:Pagi Besok Jalan Santai, Segera Ambil Formulirnya
Berikut adalah enam kelompok yang sebaiknya berhati-hati atau menghindari konsumsi pare:
1. Ibu Hamil
Pare mengandung senyawa alkaloid dan momorcharin yang berpotensi merangsang kontraksi rahim. Konsumsi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko keguguran atau persalinan prematur. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare bisa mempengaruhi kadar hormon selama kehamilan.
2. Ibu Menyusui
Senyawa aktif dalam pare dapat masuk ke dalam ASI dan berpotensi mempengaruhi bayi yang sedang menyusu. Beberapa kasus menunjukkan bayi mengalami gangguan pencernaan seperti diare setelah ibunya mengonsumsi pare dalam jumlah besar. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan membatasi konsumsi pare atau berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
3. Penderita Diabetes dengan Obat Hipoglikemik
Pare memiliki sifat hipoglikemik, yang berarti dapat menurunkan kadar gula darah. Bagi penderita diabetes yang sudah mengonsumsi obat penurun gula darah seperti insulin atau metformin, mengonsumsi pare secara berlebihan dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah terlalu rendah). Hal ini bisa memicu gejala seperti pusing, keringat dingin, hingga kehilangan kesadaran.
4. Orang dengan Gangguan Pencernaan
Pare memiliki sifat pahit dan mengandung senyawa tertentu yang dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan usus. Orang yang memiliki masalah pencernaan seperti maag, gastritis, atau sindrom iritasi usus (IBS) sebaiknya menghindari pare, karena dapat memperburuk gejala seperti nyeri perut, kembung, dan diare.
BACA JUGA:Awal Ramadhan Pemerintah dan Muhammadiyah Kemungkinan Serentak
5. Orang yang Baru Selesai Operasi
Setelah operasi, tubuh memerlukan waktu untuk pulih dan kadar gula darah harus dijaga agar tetap stabil. Karena pare memiliki efek menurunkan gula darah, mengonsumsinya setelah operasi dapat memperlambat pemulihan atau meningkatkan risiko hipoglikemia. Oleh karena itu, pasien pasca operasi sebaiknya menghindari pare, terutama sebelum mendapatkan izin dari dokter.
6. Orang dengan Gangguan Hati atau Ginjal
Pare mengandung senyawa yang bisa memberikan tekanan tambahan pada hati dan ginjal. Orang dengan penyakit hati kronis atau gangguan ginjal harus berhati-hati karena pare dapat memperburuk kondisi mereka dengan meningkatkan beban metabolisme pada organ tersebut. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pare dalam jumlah besar dapat menyebabkan toksisitas hati pada hewan, sehingga perlu kewaspadaan bagi manusia.
BACA JUGA:Waspada! Ini 6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Rambutan
Kesimpulan
Meskipun pare memiliki banyak manfaat kesehatan, beberapa kelompok orang harus berhati-hati dalam mengonsumsinya. Jika memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memasukkan pare ke dalam pola makan sehari-hari. Mengonsumsi dalam jumlah moderat biasanya aman, tetapi jika berlebihan bisa menimbulkan efek samping yang merugikan.*