Dicari, Lahan Pertanian untuk Ditanami Jagung

Tanam Jagung bersama di lahan percontohan, Dinas Pertanian Mukomuko.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Kabupaten Mukomuko, mendapat target tanam jagung seluas 212 Hektare (Ha), untuk mendukung program tanam jagung 1 juta hektare secara nasional. 

Hingga akhir Januari ini, telah terdata lahan seluas 150 Ha. 

Bagi warga yang memiliki lahan dan siap untuk ditanami jagung, diminta untuk mengusulkan melalui Kelompok Tani (Poktan). 

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian, Kabupaten Mukomuko, Novi Hidayanti, SP. 

BACA JUGA:Manisnya Jagung Pulut, Lebih dari Sekadar Camilan

BACA JUGA:Selain Tanam Jagung, Ini Program Ketahanan Pangan DD Lubuk Gedang Tahun 2025

Disampaikan Novi, pihaknya terus melakukan pendataan calon petani dan calon lahan (CPCL) program tanam 1 juta hektar jagung. Dimana Mukomuko ditargetkan sebanyak 212 hektar pada tahun 2025 ini.  

"Kalau pendataan sementara, sudah ada 150 hektar lahan siap mengikuti program 1 juta hektar tanaman jagung," ungkap Novi.

Ia mengatakan, jumlah lahan yang siap ditanami jagung masih berpeluang bertamanah. Mudah-mudahan bisa memenuhi luas tanam yang ditargetkan. 

Saat ini, lanjut Novi, masih ada kelompok tani yang mengkonfirmasi bakal mengusulkan mengikuti program tanam jagung nasional. 

BACA JUGA:Target Tanam Jagung Nasional, Mukomuko Kecipratan 212 Ha

"Masih ada petani yang terus mengusul melalui kelompok tani (Poktan) masing-masing. Seperti dari kecamatan Lubuk Pinang dan Selagan Raya," sebut Novi. 

Kata Novi, bagi kelompok yang sudah menyampaikan usulan, jika ada anggota kelompok yang berminat atau ada tambahan usulan, silahkan disampikan. Data bisa di-update 

"Kalau bisa memang agak cepat. Nanti akan diverifikasi oleh Provinsi. Yang mengusulkan nantikan ada bantuan Saprodi," paparnya. 

BACA JUGA:Distan Sukseskan Program Nasional Tanam Jagung Sejuta Hektare

Adapun bentuk Saprodi yang bakal diterima oleh petani yaitu benih sebanyak 15 kilogram untuk 1 hektar dan tambahan pestisida. 

Ia menambahkan, terkait dengan penjualan hasil panen jagung nanti, pihak Dinas Pertanian belum mendapat petunjuk pasti. Tapi, kemungkinan, lanjut Novi, petani bebas menjual jagung ke pihak mana pun yang cocok harga. 

"Apakah semua nanti akan dibeli Bulog atau tidak belum tahu. Kemungkinan bebas petani mau jual ke mana. Yang jelas kami (Dinas Pertanian) diminta memantau harga jual petani. Kalau harga murah, pemerintah akan bertindak," pungkasnya.*

Tag
Share