Harimau Dicurigai Masih Ngadem di Hutan Konservasi Danau Lebar
Harimau Dicurigai Masih Ngadem di Hutan Konservasi Danau Lebar--screnshoot dari web
KORANRM.ID.Harimau Sumatera yang sempat masuk kawasan hutan konservasi Danau Lebar, Desa Setia Budi, Kecamatan Teras Terunjam, diperkirakan masih berada di kawasan perkebunan PT. Agro Muko. Pasalnya sejak sekitar delapan hari terakhir tidak ditemukan tanda-tanda si raja hutan keluar dari wilayah tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKDSA) Resort Mukomuko, Darmin, Minggu (19/1). Darmin menyampaikan hingga Minggu sore belum ditemukan atau ada laporan bahwa ada tanda-tanda Harimau keluar dari kawasan perkebunan sawit PT. Agro Muko yang berhubungan dengan hutan konservasi Danau Lebar.
‘’Besar kemungkinan, Harimau masih ada di kawasan hutan konservasi Danau Lebar, dan sekitarnya,’’ ujar Damin, kemarin.
Dikatakan Damin, ada beberapa alasan cukup kuat yang membuat kucing besar ini betah di kawasan ini. Alasan pertama, di kawasan ini terdapat stok makanan yang cukup banyak. Dimana banyak sapi milik warga yang sengaja dibebasliarkan. Alasan lain, masukan Harimau ke wilayah ini karena terdesak, hingga ‘enggan’ untuk keluar karena harus melewati sungai yang cukup besar, yakni Sungai Selagan.
BACA JUGA:Harimau Sumatra yang Ganas, Antara Kelangsungan Hidup dan Konflik Manusia
BACA JUGA:Soal Harimau, Ada Kabar Bohong Hingga Jejak Kaki Buatan
‘’Harimau bisa berenang, tapi kalau kondisinya terdesak. Saat Harimau berenang melewati Sungai Selagan, juga karena terdesak,’’ tambah Damin.
Damin mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati dalam menangkap dan menyerap informasi yang beredar di media sosial, khususnya Facebook. Masyarakat juga diimbau untuk tidak memposting informasi yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Dikatakan Damin, sejak kemunculan Harimau pada awal Januari lalu, banyak sekali informasi di media sosial yang dikaitkan dengan Harimau.
‘’Ada postingan di media sosial (Facebook, red) setelah dicek lebih lanjut, ternyata kejadiannya di luar daerah. Bahkan ada jejak sapi saja disebut jejak Harimau’’ ungkap Damin.
BACA JUGA:Harimau Sumatra yang Ganas, Antara Kelangsungan Hidup dan Konflik Manusia
Hal senada disampaikan oleh Camat Teras Terunjam, Oky Hendriyadi, S.STP. Camat mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di kebun. Masyarakat juga diminta tidak menyebarkan informasi tentang Harimau yang tidak akurat.
‘’Masyarakat agar ektra hati-hari saat beraktivitas di kebun, baik saat panen sawit, cari brondolan sawit atau kegiatan lainnya,’’ pesan Oky.