Kerusakan pada area otak yang bertanggung jawab atas pengendalian impuls dan penilaian moral dapat mengakibatkan perilaku berbohong yang tidak terkendali. Penderita mungkin tidak sepenuhnya menyadari dampak dari kebohongan mereka karena gangguan pada fungsi kognitif mereka.
Tidak Percaya Diri dan Rasa Tidak Aman
Rendahnya rasa percaya diri dan ketidakamanan merupakan faktor psikologis yang sering mendasari perilaku mythomania. Individu yang merasa tidak adekuat atau tidak aman dengan diri mereka sendiri mungkin menggunakan kebohongan sebagai mekanisme pertahanan.
Mereka menciptakan narasi alternatif tentang diri mereka yang lebih sesuai dengan gambaran ideal yang mereka inginkan, mencoba menutupi perasaan tidak mampu atau tidak berharga yang mereka alami.
Trauma Masa Kecil
Pengalaman masa kecil memiliki pengaruh mendalam pada perkembangan mythomania. Trauma masa kecil, pola asuh yang tidak konsisten, atau kurangnya kasih sayang dapat menciptakan fondasi bagi perilaku berbohong patologis di kemudian hari.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan di mana berbohong dianggap sebagai cara yang dapat diterima untuk mengatasi masalah atau mendapatkan perhatian mungkin membawa pola perilaku ini hingga dewasa.
Interaksi antara faktor-faktor risiko ini sering kali kompleks dan saling terkait. Seseorang mungkin mengalami kombinasi dari beberapa faktor risiko, yang membuat penanganan kondisi ini menjadi lebih menantang.
Pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor risiko ini sangat penting bagi profesional kesehatan mental dalam mengembangkan rencana perawatan yang efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan individual pasien.
Mengenali faktor-faktor risiko ini juga penting untuk upaya pencegahan dan intervensi dini.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dapat memicu mythomania, keluarga dan profesional kesehatan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mengelola perilaku berbohong patologis sebelum menjadi lebih serius.*