RADARMUKOMUKOBACAKORAN.COM - Mythomania, yang juga dikenal sebagai pseudologia fantastica atau gangguan berbohong patologis, merupakan kondisi psikologis di mana seseorang memiliki kecenderungan kompulsif untuk berbohong secara berlebihan.
Kondisi ini lebih dari sekadar kebohongan biasa yang kadang dilakukan orang pada umumnya, melainkan suatu pola perilaku yang mendalam dan berulang yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan penderitanya.
Individu dengan mythomania seringkali menciptakan cerita-cerita kompleks dan tidak benar tentang diri mereka atau pengalaman mereka, bahkan ketika tidak ada keuntungan yang jelas dari kebohongan tersebut.
Mereka mungkin berbohong tentang prestasi, latar belakang pendidikan, hubungan personal, atau bahkan pengalaman traumatis yang sebenarnya tidak pernah terjadi.
BACA JUGA:Rahasia Lezat Perkedel Tongkol: Olahan Sederhana yang Bikin Ketagihan!
BACA JUGA:Pengisian Kekosongan Jabatan Direktur Utama BPR Mukomuko, OJK Mengisyaratkan 90 Hari Kalender
Yang membedakan mythomania dari kebohongan biasa adalah sifatnya yang kompulsif dan seringkali tidak dimotivasi oleh keuntungan material.
Para ahli kesehatan mental mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangan mythomania.
Trauma masa kecil, gangguan kepribadian yang mendasari, atau kebutuhan mendalam akan perhatian dan pengakuan dapat menjadi pemicu kondisi ini.
Beberapa penderita mythomania mungkin mengembangkan perilaku ini sebagai mekanisme pertahanan untuk mengatasi perasaan tidak adekuat atau ketidakamanan yang mendalam.
BACA JUGA:Masyarakat Mukomuko Bisa Bayar PBB Via M-banking Bank Bengkulu
BACA JUGA:Segelas Sehat: Mengungkap 10 Manfaat Luar Biasa Jus Tomat untuk Tubuh Anda
Dampak mythomania dapat sangat merusak, baik bagi penderita maupun orang-orang di sekitarnya. Hubungan personal dan profesional seringkali menjadi rusak ketika kebohongan terungkap.
Penderita mungkin mengalami isolasi sosial, kesulitan mempertahankan pekerjaan, dan masalah hukum. Yang lebih mengkhawatirkan, mereka mungkin kesulitan membedakan antara realitas dan kebohongan yang mereka ciptakan seiring waktu.
Diagnosis dan pengobatan mythomania memerlukan pendekatan yang kompleks dan berkelanjutan. Psikoterapi, terutama Cognitive Behavioral Therapy (CBT), sering digunakan untuk membantu penderita memahami dan mengatasi dorongan untuk berbohong.