KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Desa (Pemdes) Berangan Mulya, sejak tahun 2023 lalu, fokus mengembangkan ternak sapi program ketahanan pangan. Pemdes Berangan Mulya menargetkan, program ketahanan pangan bidang ternak sapi ini, kedepan bisa bermanfaat dan berdampak langsung kepada bagi masyarakat Desa Berangan Mulya. Sejauh ini jumlah total keseluruhan ternak sapi mereka sudah tercatat sebanyak 16 ekor termasuk anak yang baru dilahirkan. Sekarang kelompok pengelola program ketahanan ini, diminta untuk terus melakukan pengembangan. Sehingga program ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa (DD) ini, kedepan bisa menjadi salah satu untuk mendongkrak pangan masyarakat desa.
BACA JUGA:Panas Dingin Jelang LHP Didistribusikan
BACA JUGA:Camat Teramang Jaya Minta Desa Aktifkan Pos Ronda
Kepala Desa (Kades) Berangan Mulya, Ali Sarman, dikonfirmasi mengatakan, mulai sejak tahun 2023 lalu hingga tahun 2024 ini mereka melakukan pengadaan bibit indukan sapi. Tahun 2023 lalu pengadaan bibit indukan sapi sebanyak 5 ekor dan penggemukan 1 ekor. Kemudian tahun 2024 ini mereka kembali pengadaan bibit indukan sapi sebanyak 6 ekor. Untuk bibit tahun 2023 sekarang sudah ada yang beranak. Artinya ternak sapi program ketahanan pangan ini berkembang. "Ya, tahun 2023 kita mulai pengembangan sapi. Hingga tahun 2024 ini kita kembali menambah bibit indukan sapi program ketahanan pangan. Kita optimis program ketahanan lamban ini bisa berkembang, dan bisa berdampak langsung kepada masyarakat," kata Ali Sarman.
BACA JUGA:Rumah Seorang Janda Di Pondok Suguh Ludes
BACA JUGA:Pemdes Pernyah Kembangan Ternak Kerbau, Program Ketahanan Pangan
Lanjutnya, program ketahanan pangan yang mereka realisasikan ini. Sesuai dengan kesepakatan yang dilahirkan dalam Musyawarah Desa (Musdes) terkait dengan jenis program ketahanan lamban yang direalisasikan. Berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah, program ketahanan pangan yang direalisasikan adalah pengembangan ternak sapi. Untuk kelompok pengelola disepakati sebanyak 6 kelompok. Yang terdiri dari kaum yang ada di wilayah Desa Berangan Mulya ini. Masing-masing kaum diberi bibit indukan sapi. Dan satu kelompok khusus untuk warga pendatang juga diberi bibit indukan sapi untuk dikembangkan. "Kita desa hanya merealisasikan sesuai dengan kesepakatan yang dilahirkan dalam Musyawarah. Demikian juga dengan jumlah kelompok pengelola, juga ditentukan dalam musyawarah. Kita berharap program ketahanan lamban ini bisa berkembang," harapnya.*