Senandung Rohani Berakhir Tragis: Suami Habisi Nyawa Istri Saat Live Facebook

Selasa 05 Nov 2024 - 07:31 WIB
Reporter : Irma
Editor : Deni Saputra

radarmukomukobacakoran.com-Malam Sabtu, (2/11/2024) di Dusun VIII Potean, Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, sebuah tragedi memilukan terjadi.  Hertalina Simanjuntak (46), seorang ibu rumah tangga yang dikenal ramah dan penyayang, meregang nyawa di tangan suaminya sendiri, Agus Herbin Tambunan (47).  Ironisnya, peristiwa tragis ini terjadi saat Hertalina tengah menghibur keluarga dan teman-temannya dengan lantunan lagu rohani melalui siaran langsung Facebook.

Nyanyian Rohani Berakhir dalam Darah:

Hertalina, bersama keluarga dan teman-temannya, tengah asyik bernyanyi karaoke di rumahnya.  Suasana hangat dan penuh keceriaan tercipta saat mereka bernyanyi bersama, berbagi tawa dan cerita melalui siaran langsung Facebook.  Namun, kegembiraan itu sirna seketika saat Agus, yang diduga dilanda amarah, tiba-tiba muncul dari balik bayangan.

BACA JUGA:Capek yang Tak Kunjung Hilang, Diabetes atau Hanya Kelelahan? Simak Perbedaannya di Sini

BACA JUGA:Waspada! Kosmetik Berbahaya Efeknya yang Mengerikan bagi Kulitmu

BACA JUGA:Patut dilakukan! 5 Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam Agar Tidak Berubahnya Potensi Sumber Daya Alam

Tusukan Maut dari Belakang:

Tanpa aba-aba, Agus menyerang Hertalina dari belakang dengan pisau dapur.  Tusukan demi tusukan mendarat di tubuh Hertalina, meninggalkan luka menganga dan darah yang membasahi lantai.  Jeritan Hertalina yang terluka menggema di malam hari, mengundang perhatian tetangga yang berhamburan keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Upaya Pertolongan Terlambat:

Hertalina yang terluka parah segera dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Chevani di Kabupaten Sergai.  Namun, sayang, nyawanya tidak tertolong.  Luka-luka yang dideritanya terlalu parah, merenggut nyawanya sebelum pertolongan medis dapat menyelamatkannya.

Motif Kejahatan: Cemburu Buta:

Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Donny P Simatupang, mengungkapkan bahwa motif di balik aksi brutal Agus adalah cemburu.  Agus merasa bahwa Hertalina masih sering berhubungan dengan mantan suaminya.  Cemburu yang membara itu akhirnya memicu tindakan keji yang merenggut nyawa sang istri.

Jejak Darah di Rumah Tangga:

Tragedi ini menjadi bukti nyata bahwa kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja.  Cemburu, yang seringkali menjadi pemicu kekerasan dalam rumah tangga, dapat merubah seseorang menjadi monster yang tega menghabisi nyawa orang yang dicintainya.

Jeritan Keadilan:

Hertalina, yang dikenal sebagai sosok yang baik hati dan penyayang, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan sahabatnya.  Mereka berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan Agus mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan kejinya.

Momen Refleksi:

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.  Kekerasan dalam rumah tangga bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah.  Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kekerasan dalam rumah tangga, jangan ragu untuk mencari bantuan.  Ada banyak lembaga dan organisasi yang siap membantu Anda untuk keluar dari situasi yang sulit.

Harapan untuk Masa Depan:

Semoga tragedi ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga dan menghindari kekerasan dalam bentuk apapun.  Mari kita bersama-sama membangun masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menghormati hak asasi setiap individu.

 

 

 

Kategori :