KORAN DIGITAL RM – Pintu air Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri telah dibuka beberapa waktu lalu. Namun beberapa lahan persawahan di Desa Tirta Mulya, Kecamatan Air Manjuto terancam tidak bisa ditanami padi.
Pasalnya ada saluran irigasi yang rusak di desa tersebut. Namun untuk sekarang penanganan saluran rusak tersebut baru bersifat sementara. Akibatnya debit air yang mengalir tidak maksimal. Sehingga air tidak merata masuk ke lahan persawahan petani. Hal tersebut disampaikan oleh Kades Tirta Mulya, Supryanto saat dikonfirmasi pada Rabu 03 Desember 2024.
Kades mengatakan, memang irigasi tersebut sudah lama rusak. Sekarang penangannya hanya bersifat sementara dengan menggunakan plastik agar air tetap bisa mengalir. Akan tetapi debit air yang dialirkan tidak begitu maksimal. Sehingga air tidak sampai ke beberapa sawah yang terdampak. Akibatnya beberapa sawah di Tirta Mulya sekarang kering dan tidak bisa ditanami padi.
BACA JUGA:Dinsos Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran
“Irigasi tersebut memang rusak sudah lumayan lama, sekarang posisinya baru ditangani secara darurat. Makanya air tidak mengalir maksimal,”ujar Kades.
Lanjutnya, dampak dari kerusakan saluran irigasi tersebut dirasakan oleh 2 kelompok tani dengan luas lahan sekitar 40 hektar. Beberapa waktu lalu, para kelompok tani dan pihak terkait juga sudah melakukan pergantian plastik supaya air bisa lebih maksimal. Namun kenyataannya debit air juga masih kecil. Akibatnya, dari seluruh sawah yang terdampak hanya separuh baru bisa digarap. Peristiwa ini telah berlangsung kurang lebih sekitar empat Musim Tanam (MT).
“Sawah yang terdampak milik dua kelompok tani. Walaupun beberapa waktu lalu sudah ditangani darurat, tetapi sampai sekarang masih ada sawah yang tidak mendapatkan air,”tambahnya.
BACA JUGA:Sendang Mulyo Bangun 400 Meter Jalan Kabupaten Menggunakan Dana Desa
Masih Kades, jika hal seperti ini terus dibiarkan tentu akan berdampak buruk kedepannya. Salah satunya para petani tidak bisa menanam padi. Sebab padi membutuhkan air yang cukup. Sedangkan lahan persawahan mereka tidak mendapatkan air.
Oleh sebab itu, Kades berharap segera ada langkah kongkrit dari pihak terkait. Sehingga kerusakan saluran irigasi tersebut segera dapat penanganan permanen. Supaya air irigasi bisa mengalir secara maksimal dan cukup untuk kebutuhan seluruh lahan persawahan para petani wilayah.
“Oleh sebab itu kami kembali memohon agar cepat ada penanganan dari pihak terkait supaya petani bisa kembali menanam padi,”tutupnya.*