Aogashima: Desa Ekstrem Yang Terisolasi Gunung Berapi Aktif

Sabtu 19 Oct 2024 - 19:37 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com - Ternyata ada desa yang berlokasi tepat digunung berapi aktif. Dilansir dari channel youtube Doczone, seperti hal nya Indonesia, Jepang merupakan salah satu negara yang berada di kawasan cincin api Pasifik. Sehingga banyak gunung merapi aktif yang dapat ditemukan di negara Sakura ini. Bahkan ada satu pulau di Jepang di mana penduduknya hidup berdampingan dengan gunung merapi. Pulau tersebut bernama Aogashima yang dapat dikategorikan sebagai salah satu pulau paling ekstrem untuk ditinggali. Aogashima merupakan sebuah pulau vulkanik yang terletak di selatan Jepang yang jaraknya sekitar 358 km dari selatan Tokyo dan merupakan bagian dari kepulauan izu.

Aogashima adalah pulau berpenghuni paling selatan dan paling terisolasi yang secara politik dan administratif merupakan bagian dari Jepang. Tetapi secara geografis wilayah ini bukan bagian dari kepulauan Jepang. Pulau-pulau tersebut berbatasan dengan laut Filipina timur laut dan terletak tepat di utara kepulauan bonin yang diperintah oleh Jepang.

Pulau Aogashima memiliki topografi yang menarik. Pulau ini dikelilingi oleh tebing yang membuat bentuknya mirip dengan mangkuk besar jika dilihat dari atas. Bentuk pulau Aogashima mirip seperti sebuah mangkuk besar yang dikelilingi oleh tebing tinggi dan terjal.

BACA JUGA:Bangunan DD Tahap Dua Tuntas, Talang Petai Segera Gelar MDST

Pulau Aogashima terbentuk oleh empat buah kaldera atau lubang besar seperti kuali yang saling tumpang tindih yang berarti terdapat kaldera. Didalam kaldera topografi yang unik ini memiliki asal-usul tersendiri, yaitu pada tahun 1785, gunung ini mengalami letusan hebat yang kemudian membentuk kaldera di pulau ini. 

Akibat letusan tersebut pulau Aogashima tidak dihuni selama 50 tahun. Aogashima bukanlah pulau dengan gunung merapi akan tetapi ia adalah gunung merapi itu sendiri. Kendati sangat terisolasi dengan panjang 3,5 KM dan lebar 2,5 KM, Pulau ini ditinggali oleh sekitar 206 orang. Pemberat letusan terakhir pada tahun 1785 yang menewaskan 140 orang atau setengah populasi pada masa itu. Tidak membuat mereka takut untuk menjadikan pulau ini sebagai rumah mereka. Aogashima mungkin telah tenang sejak letusan terakhirnya, namu demikian gunung aktif dan hanya menunggu waktu sampai sekali lagi memamerkan letusannya yang berbahaya. 

Tetapi untungnya, vulkanologi telah mengalami kemajuan sehingga mereka dapat memberikan peringatan dini tentang letusan berikutnya yang membuat masyarakat yang tinggal di Aogashima tidak perlu khawatir akan letusan gunung. Sejarah pemukiman manusia di Aogashima, sebagian besar orang di Aogashima adalah orang Jepang. Pulau ini disebutkan dalam catatan periode Edo yang disimpan di Haji jojima yang mencatat aktivitas Vulkanik pada tahun 1652 dan dari tahun 1670 hingga tahun 1680. 

BACA JUGA:Sesuai Tupoksi, Kecamatan Ipuh Lanjutkan Monitoring DD Tahap II

Saat ini pulau augashima Aogashima hanya memiliki satu toko, satu kantor pos, dua bar, satu sekolah dasar dan satu sekolah menengah. Sedangkan untuk akomodasi, di pulau ini terdapat beberapa penginapan kecil dan sederhana. Sedangkan sebagian besar penduduk augashima tinggal di dinding kawa dan umumnya mereka hidup dari bertani. Meskipun ada beberapa di antara mereka yang hidup dengan menjadi pegawai pemerintahan.

Tags : #aogashima
Kategori :