KORAND DIGITAL RM - Kelompok tani di Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Rumbai Mukomuko, tahun ini diberi kesempatan untuk budidaya kedelai. Dimana budidaya kedelai itu, adalah program ketahanan pangan Desa Gajah Mati tahun 2024 ini. Sejauh ini, progres program ketahanan pangan bidang budidaya kedelai ini sudah berjalan. Dimana untuk lahan budidaya kedelai yang ada di samping kantor desa gajah mati, selayang sudah siap. Lahan dengan luas lahan kurang dikit dari seperempat Hektar (Ha) tersebut, saat ini sudah dipagar keliling. Sekarang warga yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan), yang diberi kepercayaan untuk mengelola program ketahanan pangan bidang budidaya kedelai ini, juga sudah mulai mengolah tanah dalam lahan itu sebelum bibit kedelai ditanamkan.
BACA JUGA:Pemdes Tunggang Lanjutkan Program Pengembangan Sapi
BACA JUGA:Desa Penerima Dana Reward Kebut Godok APBDes Perubahan KeduaKepala Desa (Kades) Gajah Mati, Bambang Irawan mengatakan, program ketahanan lamban bidang budidaya kedelai ini, mereka realisasikan seusai dengan usulan dan permintaan warga desa. Karena, kebetulan desa memiliki lahan yanh bersebelahan dengan kantor desa. Dimana lahan tersebut, dinilai cocok dan strategis untuk dimanfaatkan untuk budidaya kedelai. Atas dasar usulan dan kesepakatan musyawarah bersama BPD dan tokoh masyarakat. Maka program ketahanan lamban bidang budidaya kedelai ini mereka realisasikan. "Kelompok yang sanggup mengelola program ketahanan pangan bidang budidaya kedelai ini juga ada. Dan mereka siap untuk mengelolanya. Kita berharap program ketahanan pangan bidang budidaya kedelai ini bisa berhasil. Dan bermanfaat bagi masyarakat desa gajah mati," kata Bambang Irawan.
BACA JUGA:Perubahan RPJMDes Selesai, Tanjung Alai Bersiap Garap RKPDes 2025
BACA JUGA:Polisi Ringkus Terduga Pengedar Narkoba Jenis Sabu
Ditambahkan Bambang, pihaknya dari desa sangat optimis program ketahanan pangan bisa berhasil. Pasalnya, anggota kelompok pengelola program ini, tempo hari juga sudah diberikan pelatihan khusus. Secara teori anggota kelompok sudah memahami bagaiman tata cara penanaman dan pemeliharaan kedelai dengan baik. Sehingga bisa tumbuh dengan maksimal. Sekarang, teori yang sudah dipaparkan oleh narasumber dalam pelatihan kemarin, tinggal diimplementasikan oleh anggota Poktan pada saat penanaman hingga perawatan kedelai setelah ditanam nanti. "Kita cukup optimis program budidaya kedelai ini, bisa berhasil kedepan. Pasalnya, anggota kelompok pengelola program itu sudah diberikan pelatihan khusus. Dan anggota kelompok, secara teori tentu sudah paham terkait dengan perawatan kedelai ini," tambahnya.*