Pemuda Padang Gading Budidaya Melon Berbasis Agrowisata Mini

Jumat 02 Aug 2024 - 17:18 WIB
Reporter : Dedi Sumanto
Editor : SAHAD

KORAN DIGITAL RM - Salah satu pemuda di Desa Padang Gading Kecamatan Sungai Rumbai Mukomuko Bengkulu, atas nama Tulis Setiawan, perdana budidaya melon jenis Golden Inthanon di Desa Padang Gading. Luas lahan yang digarap untuk budidaya melon tahap pertama ini lebih kurang sekitar 30 meter persegi. Dengan jumlah bibit yang dibudidayakan di lahan itu sebanyak 1000 batang. Bibit melon sudah ditanam sekitar 1 bulan lalu. Sekarang usianya sudah lebih kurang sekitar 30 hari. Jika tidak ada halangan, target panen kebun melon berbasis agrowisata mini tersebut lebih kurang 1 bulan lagi. Sekarang setiap batang sudah ramai mengeluarkan bunga hingga menjadi buah. Waktu panen nanti, kebun melon ini dibuka untuk menjadi wisata mini. Masyarakat bisa datang ke lokasi. Gratis untuk memetik buah melon di batangnya, dan foto selfie dengan buah melon segar. Namun, untuk membawa buahnya pulang pengunjung harus bayar sesuai dengan harga yang ditetapkan.

BACA JUGA:Gelar MDST Bangunan DD Tahap II, Seluruh Fisik Resno Tahun 2024 Tuntas

Tulis Setiawan menuturkan, budidaya melon ini dilakukan secara mandiri. Dan tidak ada keterlibatan pihak manapun. Baik Pemerintah Desa (Pemdes) maupun Pemerintah Kabupaten Mukomuko. Mulai dari menggarap lahan hingga ke tahapan penanaman semuanya dilakukan secara mandiri. Demikian juga dengan tahap perawatan, seperti pemupukan hingga pembelian obat-obatan seperti pestisida dan lain sebagainya. Meskipun ia belum berpengalaman budidaya melon. Namun, ia tetap optimis bahwa kebun melon mini berbasis agrowisata yang tengah ia garap ini bisa mendapat hasil panen sesuai dengan target dan harapannya. "Budidaya melon ini dilakukan secara mandiri. Tidak ada bantuan dari pihak manapun. Untuk proses dan tata cara perawatan yang baik agar melon ini tumbuh dengan maksimal. Kita belajar secara otodidak dengan membuka YouTube dan membaca artikel tentang budidaya melon di google," tutur pemuda berusia 28 tahun ini. 

BACA JUGA:Generasi Muda Lubuk Gedang Diberi Sosialisasi Bahaya Narkoba

Target hasil panen lanjut Tulis Setiawan, untuk sementara ini ia mengaku belum bisa memberikan estimasi berapa omzet dari hasil panen kebun melon berbasis agrowisata mini ini. Karena sekarang ini masih dalam tahap perawatan. Selain itu waktu panen kebun melon ini juga masih lama sekitar 1 bulan lagi. Untuk saat ini, ia hanya berharap semua bibit tanaman melon yang sudah mengeluarkan bunga dan buah ini bisa tumbuh dengan baik. Dan jauh dari semua jenis hama hingga waktu panen tiba mendatang. Sekarang ini ia fokus dengan perawatan. Mulai dari penyiraman pagi dan sore, pemupukan dan lain sebagainya. "Kita budidaya melon ini menggunakan alat seadanya. Budidaya kita belum sistem greenhouse. Namun, untuk penanaman kita lakukan secara bertahap. 1000 batang tanaman pertama ini panen. Kemudian untuk 1000 batang tanaman yang kedua ditargetkan sudah mengeluarkan buah dan bunga dan seterusnya. Sehingga kebun melon ini tetap berkelanjutan dan tidak putus," imbuhnya.

BACA JUGA:Ngeri! Warga Padang Gading Duel Dengan Buaya Sepanjang 2 Meter

Yang jelas lanjutnya, pada saat panen nanti kebun melon berbasis agrowisata mini ini dibuka untuk masyarakat yang berkunjung. Ia memberikan kesempatan kepada semua masyarakat untuk bisa memetik langsung melon segar dari batangnya. Dan memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk berfoto ria dan selfie di kebun melon tersebut. Semuanya gratis kecuali membawa buah melon pulang, pengunjung harus membayar dengan harga yang sudah ditetapkan. "Kalau mau memetik buah melon kita berikan gratis. Kemudian untuk foto selfie di kebun melon ini juga gratis. Tetapi kalau membawa buah melon pulang ya pengunjung harus bayar harga per kilo. Untuk masalah harga kita menyesuaikan dengan harga pada saat waktu panen mendatang," ujarnya.*

Kategori :