Tradisi Pernikahan Jawa: Berikut Filosofi yang Terkandung Di Dalamnya

Senin 15 Jul 2024 - 07:41 WIB
Reporter : Fahran
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko.bacakoran.com - Pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, tetapi sebuah perayaan budaya yang sarat makna dan tradisi leluhur. 

Seperti prosesi pernikahan adat Jawa yaitu perpaduan filosofi, spiritualitas, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun. 

Tradisi: Dari Ngalamerti hingga Resepsi Pernikahan

Rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa diawali dengan Ngalamerti, sebuah pertemuan keluarga calon mempelai untuk menentukan tanggal pernikahan. Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan mewarnai momen ini, di mana para tetua adat turut memberikan nasihat dan doa restu.

Midodareni, malam penuh makna bagi calon pengantin perempuan, menjadi babak selanjutnya. Doa dan harapan dipanjatkan untuk kelancaran pernikahan diiringi dengan tradisi siraman, prosesi memandikan calon pengantin dengan air suci yang dicampur berbagai bunga dan daun. Ritual ini melambangkan pembersihan diri dan kesiapan memasuki kehidupan baru.

Puncak acara diawali dengan Siraman, prosesi memandikan calon pengantin dengan air suci yang dicampur berbagai bunga dan daun, melambangkan pembersihan diri dan kesiapan memasuki kehidupan baru. 

Prosesi selanjutnya adalah Panggih, pertemuan pertama kali kedua mempelai setelah prosesi adat sebelumnya. Pengantin pria mencari sang mempelai wanita yang disembunyikan, melambangkan pencarian cinta sejati. Momen ini diiringi dengan berbagai permainan tradisional yang penuh keceriaan.

Resepsi pernikahan, menjadi momen sukacita bersama keluarga dan tamu undangan. Diiringi alunan musik tradisional dan hidangan khas Jawa, para tamu mendoakan kebahagiaan bagi kedua mempelai. 

Sungkeman menjadi momen haru, di mana kedua mempelai berlutut dan meminta restu dari orang tua. Air mata kebahagiaan dan doa tercurah dalam momen penuh makna ini. 

Pernikahan adat Jawa tak hanya indah dipandang, namun juga sarat makna dan nilai-nilai luhur. Di era modern, beberapa tradisi mungkin mengalami penyesuaian, namun esensi budayanya tetap dilestarikan. 

Perpaduan tradisi dan modernitas menjadi ciri khas pernikahan Jawa masa kini. Penggunaan dekorasi modern, busana pengantin yang dimodifikasi, dan dokumentasi pernikahan dengan teknologi terkini, menjadi bukti bahwa budaya leluhur tetap dihormati di tengah gemerlapnya zaman.

Meskipun tradisi pernikahan Jawa terus berkembang, nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti penghormatan kepada orang tua, kasih sayang antar keluarga, dan harapan akan kehidupan pernikahan yang harmonis, akan selalu lestari dan menjadi pedoman bagi setiap pasangan yang melangsungkan pernikahan adat Jawa.

Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, peran penting jatuh ke tangan generasi muda untuk menjaga kelestarian budaya pernikahan adat Jawa. Memahami makna dan nilai-nilai luhur di balik setiap tradisi, menjadi langkah awal untuk melestarikan warisan budaya leluhur. 

Dengan semangat dan kreativitas, generasi muda dapat mengemas tradisi pernikahan adat Jawa dengan sentuhan modern, tanpa menghilangkan esensi budayanya. Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan adat Jawa di era modern.

Pernikahan adat Jawa bukan sekadar ritual, tetapi sebuah perjalanan budaya yang sarat makna dan nilai-nilai luhur. Melestarikan tradisi ini merupakan tanggung jawab bersama, agar generasi penerus dapat mengenal dan merasakan kekayaan budaya bangsa.*

Artikel Ini Dilansir Dari Berbagai Sumber : liputan6.com dan orami.co.id

Kategori :