Amsterdam Kota Yang Rekoemdid Buat Kamu Yang Mau Liburan Ke Luar Negeri

Minggu 09 Jun 2024 - 11:12 WIB
Reporter : Irma
Editor : Ahmad Kartubi

 

radarmukomuko.bacakoran.com-Sejarah ibu kota Belanda ini cukup rumit karena pertimbangan politik yang sudah lama ada di negara tersebut. Selain sejarahnya yang menarik untuk diulas, Amsterdam juga mempunyai daya tarik tersendiri sebagai ibu kota Negeri Kincir Angin.

Ibukota Belanda

Ibu kota Belanda adalah Amsterdam. Kota ini merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di benua Eropa. Selain itu, banyak universitas, akademi, lembaga penelitian, dan museum menarik wisatawan, cendekiawan, dan penggemar budaya dari seluruh dunia. Amsterdam memiliki 160 saluran air (grachten), bangunan kuno dari abad 16 hingga 18, dan monumen bersejarah dari kayu. jembatan ini disebut Magere Brug.

Sejarah Amsterdam

Amsterdam sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu. Kota ini dibangun di sekitar bendungan di Sungai Amstel, itulah sebabnya disebut Amstel-reddame.

Pada awalnya, Amsterdam tidak langsung ditetapkan sebagai ibu kota Belanda- Bawah. Seperti dikutip Sporcle, Den Haag merupakan pusat pemerintahan Belanda pada Abad Pertengahan. Saat itu, Amsterdam hanyalah kota biasa, pusat komersial, ekonomi, dan budaya. Pada abad ke-16, Republik Tujuh Belanda didirikan. Den Haag tetap menjadi ibu kota de facto republik ini. Banyak gedung pemerintahan dapat ditemukan di Den Haag.

Pada saat yang sama, Amsterdam telah menjadi kota yang ramai dan menarik perhatian, terutama di bidang ekonomi. Kota ini kemudian menjadi poros ekonomi penting di Eropa.

Konflik Politik

Pesatnya perkembangan kota Amsterdam mulai menimbulkan permasalahan politik. Negara Belanda sendiri merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari banyak provinsi dan kotamadya yang otonom. Kepala negara disebut Stadtholder, jabatan yang diturunkan dari generasi ke generasi di Dewan Perwakilan Orange-Nassau. Pada abad ke-17, konflik politik muncul antara kepala suku dan pemerintah di Amsterdam.

Belakangan, muncul dua faksi politik yang mempunyai pandangan berbeda. Fraksi Oranye mendukung kepemimpinan penguasa kota melalui sistem monarki. Pusat kekuasaan faksi ini ada di Den Haag.

Sebaliknya, ada faksi Republik yang berbasis di Amsterdam. Mereka memperjuangkan kedaulatan sipil. Konflik antara kedua belah pihak berlanjut hingga abad ke-19.

Keputusan mengenai ibu kota Belanda

Pada tahun 1814, sebuah kerajaan baru didirikan menyusul runtuhnya Republik Belanda, Republik Batavia, dan Kerajaan Belanda. Saat itu, Amsterdam masih menjadi kota penting sehingga ditetapkan sebagai ibu kota negara.

Meskipun demikian, Den Haag tetap menjadi pusat pemerintahan karena banyaknya gedung pemerintahan di kota tersebut. Amsterdam adalah pusat perekonomian dan kebudayaan Belanda. Meskipun Amsterdam telah menjadi ibu kota sejak tahun 1814, namun baru diakui secara resmi pada tahun 1983. Ketika Konstitusi Belanda diamandemen, dikatakan: "Raja harus diambil sumpahnya dan dilantik sebagai raja." sesegera mungkin di ibu kota Amsterdam. 

Kategori :