KORAN DIGITAL RM - Hasil produksi perikanan tangkap nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu berhasil menembus pasar ekspor. Jaminan keamanan dan kualitas pada proses pemasaran hasil produksi perikanan dengan memanfaatkan fasilitas bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP., M. Si di Mukomuko, Jum’at, 26 April 2024.
‘’Mutu barang saat pengiriman terjamin, berkat adanya cold strage dan mobil thermoking bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk kelompok koperasi pemasaran ikan di daerah ini,’’ ungkap Eddy Aprianto.
BACA JUGA:Jalan Provinsi Kecamatan Lubuk Pinang – Kecamatan V Koto Jadi Dikeluhan Warga
Proses eksportir hasil produksi perikanan tangkap dari Kabupaten Mukomuko memang belum berdiri sendiri, dan masih menjalin kerja sama dengan pelaku usaha lain di Jakarta. Dikatakan Eddy Aprianto, pelaku usaha pemasar ikan di daerah, melakukan pengiriman barang ke salah satu pengusaha eksportir di Jakarta.
‘’Dari usaha koperasi pemasar, barang dipacking dan kemudian diantar dengan menggunakan mobil thermoking bantuan pemerintah. Dengan demikian kualitas barang sampai ke tangan pengusaha eksportir masih tetap terjaga,’’ papar Eddy.
Sebagai penunjang kelancaran usaha pemasaran hasil produksi perikanan di daerah, di tahun 2023 lalu Kementerian Kelautan Perikanan Republik Indonesia juga menyerahkan bantuan berupa cold storage kepada Koperasi Usaha Bersama di wilayah Kecamatan Teramang Jaya.
BACA JUGA:Hamdani: Sapuan Tidak Gagal, Tapi Belum Berhasil 100 Persen
Cold storage ini merupakan ruangan atau gudang portable yang dirancang secara khusus dengan menggunakan suhu tertentu dan dapat digunakan untuk penyimpanan berbagai macam produk yang berpotensi cepat rusak. Dalam hal ini, dapat digunakan untuk penyimpanan hasil tangkapan nelayan, berupa ikan maupun udang dan lainnya.
Menurut Eddy Apriyanto, bantuan cold storage yang diberikan kepada kelompok koperasi pemasar berkapasitas 10 ton dan diperkirakan mampu untuk menampung hasil tangkapan nelayan di daerah.
‘’Dengan bantuan ini, para pelaku usaha tak panik lagi membeli es balok untuk melakukan proses pengawetan ikan dari hasil tangkapan nelayan,’’ ujarnya.*