Sempat Menghilang, Babi Hutan Mulai Muncul di Kebun Warga

Jumat 19 Apr 2024 - 20:03 WIB
Reporter : SAHAD
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com - Barang kali tidak banyak yang memperhatikan bahwa, hama babi di Kabupaten Mukomuko, sempat menghilangkan. 

Menghilangnya babi di wilayah Kabupaten Mukomuko, terjadi sejak sekitar 3 tahun yang lalu. Hampir bersamaan dengan adanya wabah pandemi Covid-19. 

Belakangan babi mulai terlihat di kebun warga. Baru-baru ini, babi hutan terlihat di kebun warga, kawasan Air Hitam, Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto. 

Selain itu, babi hutan terlihat di kawasan perkebunan PT. Agro Muko, Tanah Rekah Estate, Kecamatan Kota Mukomuko. 

Warga Desa Sido Makmur, Pawitno, menyampaikan sejak beberapa bulan lalu, babi hutan terlihat di kebunnya. 

"Lama nggak terlihat, babi hutan sudah muncul di kebun. Tidak banyak, sekitar 4 atau 5 ekor," ujar Pawitno. 

Ia mengatakan bahwa, masyarakat tidak tahu pasti mengapa babi menghilang. Yang terdengar kabar, banyak babi hutan ditemukan mati. Warga menduga, banyak babi mati disebabkan racun. 

"Ketika babi menghilang, warga tidak begitu peduli. Karena memang hama. Mudah-mudahan saja, tidak ada gangguan dari hama babi hutan," tambah Pawitno. 

Pihak Dinas Pertanian, Kabupaten Mukomuko, menjelaskan bahwa hilangnya babi hutan di Mukomuko, disebabkan adanya serangan African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika. ASF merupakan penyakit menular dengan tingkat kematian tinggi yang menyerang babi. 

Serangan ASF bukan hanya di Kabupaten Mukomuko, tapi di seluruh Indonesia. 

Meskipun sempat langka, babi hutan di Mukomuko, diyakini tidak punah. Dan babi memiliki tingkat perkembangbiakan yang tinggi. Cepat atau lambat populasi babi hutan di Mukomuko khususnya dan di Indonesia umumnya akan kembali meningkat. 

ASF yang menyarang babi hutan tidak bisa dicegah. Pasalnya babi tersebut berkeliaran bebas di hutan. Secara alami, populasi babi hutan akan kembali meningkat.*

Tags :
Kategori :

Terkait