Filosofi Kue Nastar, Sajian Kue Yang Wajib Ada Saat Hari Raya.

Senin 25 Mar 2024 - 09:03 WIB
Reporter : Irma
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko.bacakoran.co - Sebagai warga Indonesia kue nastar sudah menjadi sajian kue yang wajib ada di toples hari raya. 

Rasanya yang manis, gurih, sedikit asam dan wangi membuat siapapun pasti suka dengan kue satu ini. 

Di Indonesia sendiri nastar dikenal dengan kue kering, dimana proses pengolahan nastar dengan isian selai nanas akan dipanggang hingga menjadi kukis yang kering agar lebih tahan lama. 

Namun menurut seorang pastry chef ternama Indonesia, chef Yongki Gunawan mengatakan nastar tergolong kategori Kue, bukan kue kering, dikarenakan tekstur asli kur nastar yang lembut dan lembab. 

Tidak garing atau renyah seperti kue kering pada umumnya. Jadi nastar itu kue nanas, bukan kue kering.

Sebenarnya nastar bukanlah kue asli Indonesia. Nastar sendiri merupakan kue asal Belanda yang mulai populer di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. 

Nastar sendiri merupakan kue kering yang terbuat dari campuran tepung terigu, mentega dan telur yang diisi dengan selai nanas, coklat dan rasa lainnya. 

Asal kata berasal dari bahasa Belanda ananas dan taart. Bentuk kue ini bulat dengan diameter sekitar 2 cm.

Kue ini konon terinspirasi dari 'ananasgebak' yang populer di Belanda. Warna kuning keemasan pada kue nastar melambangkan kemakmuran dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa dan Indonesia. 

Warna ini diasosiasikan dengan emas, simbol kekayaan dan kelimpahan.

Menyajikan nastar kepada tamu saat Idul Fitri merupakan tradisi yang mencerminkan keramahtamahan dan kemurahan hati. 

Kue ini merupakan simbol keterbukaan untuk membangun persahabatan dan mempererat hubungan antar umat.

Kue nastar tidak hanya menjadi sajian lezat yang dinantikan saat Idul Fitri tetapi juga mengandung filosofi mendalam tentang kesejahteraan, kesabaran, solidaritas dan keseimbangan dan kemampuan bersosialisasi. 

Tradisi membuat dan memakan nanas menjadi bagian penting dalam merayakan Idul Fitri dan mempererat tali silaturahmi antar umat.

Tentunya kue ini tidak hanya dihidangkan saat lebaran saja. Namun saat Natal dan Tahun Baru Imlek, kue nanas kerap dihidangkan kepada para tamu. 

Seiring berjalannya waktu, nastar mempunyai banyak variasi yang berbeda-beda seperti selai strawberry, durian, blueberry, dan lain-lain.*

Tags :
Kategori :

Terkait