Sore Ini, Mandi Balimau di Sungai Selagan

Minggu 10 Mar 2024 - 18:57 WIB
Reporter : SAHAD
Editor : SAHAD

radarmukomuko.bacakoran.co - Mandi balimau merupakan tradisi senagian masyarakat Kabupaten Mukomuko. Setidaknya ada 2 sungai yang biasa dijadikan tempat mandi balimau secara massal. 

Pertama di Sungai Manjuto, tepatnya di bendung Manjuto, Desa Lubuk Cabau, Kecamatan V Koto. 

Kedua di Sungai Selagan, tepatnya di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya. 

Mandi balimau, biasanya dilakukan satu atau dua hari menjelang puasa. 

Kades Lubuk Bangko, Bujang Anda alias Juanda Putra, menyampaikan masyarakat Selagan Raya, mengawali puasa sesuai dengan pengumuman pemerintah. 

Meskipun belum ada keputusan resmi atau sidang isbat awali awal Ramadhan, besar kemungkinan, puasa akan dimulai pada Selasa 12 Maret 2024. 

BACA JUGA:Selama Ramadhan Tidak Ada Jaminan Listrik Nggak Padam

"Untuk awal puasa, kami di Selagan Raya, mengikuti pemerintah," ujar Juanda. 

Sudah berjalan bertahun-tahun, masyarakat Selagan Raya melakukan mandi belimau, sehari sebelum masuk bulan Ramadhan. 

Lokasi mandi balimau di Sungai Selagan, Desa Lubuk Bangko. Dipilihnya lokasi ini, karena Lubuk Bangko merupakan desa paling ujung di ke arah hulu Sungai Selagan. 

"Setiap tahun, banyak warga yang mandi balimau di Sungai Selagan ini. Warga yang datang bukan hanya dari Selagan Raya saja, tapi juga dari kecamatan sekitar," tambah Juanda. 

Disampaikan Kades, mandi balimau di Lubuk Bangko, didominasi anak-anak muda dan dewasa. Terutama mereka yang datang dari kecamatan lain.

Kadang terjadi kesalahanpahaman sesama mereka. Diawali dengan ribut mulut, berlanjut dengan adu fisik. 

Hal ini menimbulkan keprihatinan para orang tua atau tokoh masyarakat. 

BACA JUGA:Bagi Pekerja Full Day Di Bulan Ramadhan, Ini Tips Mengatur Pola Kegiatan

"Dalam setiap kesempatan, saya menyampaikan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban. Alhamdulillah, sudah tidak ada lagi perkelahian saat mandi balimau," ungkap Juanda. 

Kades mengimbau agar warga waspada saat akan mandi balimau. Pasalnya cuaca tidak menentu. Kadang hujan di hulu sungai dan menyebabkan banjir bandang. 

"Yang perlu diwaspadai adalah cuaca. Kalau di hulu gelap, sebaiknya jangan mandi di sungai. Takutnya terjadi banjir bandang," pesan Juanda. 

Menilik dari sejarahnya, tradisi mandi balimau tak memiliki catatan pasti tentang asal-usulnya. 

Namun, masyarakat tetap melaksanakan tradisi ini setiap tahunnya.

BACA JUGA:5 Amalan Di Bulan Romadhan, Diantaranya Menghapus Dosa-Dosa Anda, Dan Melindungi Anda Dari Api Neraka

Adapun dari sisi etimologi, 'mandi balimau' berarti mandi dengan menggunakan jeruk nipis atau limau. Selain limau, masyarakat juga menggunakan rempah-rempah dari daun pandan yang telah diiris-iris dan aneka macam bunga.

Setelah mandi, rempah-rempah tersebut kemudian ditaburkan ke tubuh.*

Kategori :