KORANRM.ID - Pendidikan Indonesia tidak hanya guru yang bertransformasi, Hal tersebut dilihat dari kurikulum yang digunakan dari waktu ke waktu semenjak masa Kerajaan Hindu-Budha, Kerajaan Islam, masa Kemerdekaan, hingga masa milenial seperti sekarang ini. Dimana menggunakan kurikulum Merdeka sebagai peralihan dari kurikulum 13. Saat ini perkembangan pendidikan yang terjadi di negara dapat dikatakan semakin baik dengan teknologi yang ada. Meskipun kebijakan dari masa pemerintahan yang terus berganti, dan tentu tidak terlepas dari pro dan kontra. Perkembangan pendidikan di Indonesia melalui jenjang yang sangat panjang. Dihimpun dari beberapa sumber, berikut uraian singkat masa ke masa pendidikan di Indonesia mulai dari masa Hindu-Budha hingga masuk ke masa teknologi sekarang.
BACA JUGA:Bagaimana Arah Pendidikan di Indonesia? BACA JUGA:Relevansi Deep Learning dalam Pendidikan Islam Dihimpun dari beberapa sumber, Dimasa Kerajaan Hindu-Budha dulu kal, umumnya pendidikan dilakukan oleh para Brahmana atau guru yang sangat kental dengan nuansa keagamaan. Di masa tersebut, perkembangan pendidikan masih tergolong sangat terbatas, karena ilmu yang diajarkan akan berkaitan dengan seni perbintangan, seni bangunan, seni rupa, teologis, dan ilmu tentang sastra. Kemudian selanjutnya dimasa Kerajaan Islam, juga sesuai dengan namanya, pendidikan pada masa Kerajaan Islam juga tidak terlalu banyak berkembang. Pendidikan pada masa ini diarahkan kepada pengenalan budaya-budaya Islam kepada seluruh masyarakat secara tradisional. Masa ini, perkembangan pendidikan terpusat pada Wali Songo yang mengajarkan agama Islam menggunakan kitab suci Al Qur’an, kidung nyanyian Jawa, dan sastra pendukung. BACA JUGA:Dunia Tanpa Sekolah Apakah AI dan Virtual Reality Bisa Menggantikan Pendidikan Konvensional Masa awal abad ke-16, perkembangan pendidikan di Indonesia dari masa ke masa belum berubah signifikan pada abad ke-16. Masa ini, perkembangan pendidikan yang semula terpusat pada pembelajaran agama Islam, mulai bertambah dengan masuknya ajaran agama Katolik yang dibawa oleh kelompok pedagang dari Spanyol dan Portugis. Masyarakat di pulau-pulau yang dilalui oleh jalur perdagangan dari bangsa Portugis umumnya mulai belajar berhitung, membaca, dan menulis. Kemudian masa penjajahan Kolonial, pada masa penjajahan Belanda, jika dibandingkan dengan perkembangan pendidikan yang lainnya, penduduk pribumi mengalami ketertinggalan pendidikan. Hal ini karena tingginya diskriminatif penjajah pada masyarakat pribumi. Pada masa ini, hanya keturunan bangsawan dan aristokrat yang bisa bersekolah dengan kurikulum bidang matematika dan sains. BACA JUGA:Bagaimana Sistem Pendidikan Finlandia Menginspirasi Dunia? Selanjutnya, masa pendudukan Jepang, perkembangan pendidikan pada masa pendudukan Jepang sedikit lebih maju dibandingkan masa Kolonial. Hal ini karena Jepang menghapus pembagian sekolah yang berdasar pada kelas sosial. Di masa ini, pendidikan untuk warga pribumi sudah lebih maju dan lebih terstruktur. Kurikulum yang diajarkan umumnya berkaitan dengan ilmu sosial kemasyarakatan dan sains. Sementara dimasa awal Kemerdekaan, ketika Indonesia mengumumkan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, ada banyak perubahan yang dirasakan oleh masyarakat di bidang pendidikan. perkembangan pendidikan pada masa awal kemerdekaan menjadi sangat terstruktur, karena berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila. Untuk meningkatkan kualitas pengajaran yang diberikan oleh para guru pada saat itu, juga didirikan Perguruan Tinggi khusus Keguruan yang dikenal dengan IKIP. Tidak hanya itu, anak-anak Indonesia pada masa awal kemerdekaan diwajibkan sekolah mulai usia 8 tahun. Peran tokoh seperti, Ki Hajar Dewantara, yang mendirikan Taman Siswa menjadi titik balik penting, di mana pendidikan tidak hanya untuk kalangan elite, tetapi untuk seluruh rakyat. Setelah merdeka, sistem pendidikan nasional mengalami transformasi. Meskipun agak bergejolak pada awalnya, semangat untuk meratakan akses pendidikan semakin meningkat. Tahun 1975, terjadi reformasi di mana pendidikan digunakan sebagai alat untuk pembangunan nasional. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun diperkenalkan untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan dasar. Era reformasi pada tahun 1998 membawa perubahan signifikan dalam pendidikan. Fokusnya mulai beralih ke pemberdayaan siswa dan kurikulum yang lebih inklusif. Namun, saat ini, pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesenjangan antar daerah, kualitas guru, hingga fasilitas belajar. BACA JUGA:Revolusi Pendidikan Online Apakah Kampus Fisik Akan Tetap Relevan BACA JUGA:Mari Mengenal Pola Pendidikan dengan Kindness Strategy serta Manfaatnya Hingga sekarang Era milenial dengan teknologi 4.0, perkembangan pendidikan yang sebenarnya masih berlangsung mulai pada saat masa Orde Baru hingga masa Reformasi sekarang ini. Dimana kurikulum untuk anak didik berkembang mengikuti aspek utama, seperti afektif, kognitif, dan psikomotorik. Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi hingga di era pendidikan 4.0, ada perubahan yang signifikan tentang kurikulum yang menggunakan KTSP, 13 maupun kurikulum Merdeka, dimana pendidikan menitikberatkan kepada kompetensi keahlian, tingkah laku, hingga pengetahuan lanjutan untuk para siswa.
Kategori :