Langkah Mudah Menanam Kelengkeng di Pekarangan Rumah: Tips untuk Pemula

Langkah Mudah Menanam Kelengkeng di Pekarangan Rumah: Tips untuk Pemula--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co    -Menanam buah kelengkeng (Dimocarpus longan) bisa menjadi pilihan yang menarik, terutama karena buah ini digemari banyak orang berkat rasa manis dan segarnya. Untuk pemula, menanam kelengkeng membutuhkan perawatan yang tepat agar pohon bisa tumbuh subur dan berbuah dengan baik.

BACA JUGA:Manfaat Maksimal Rebusan Air Serai: Waktu Terbaik untuk Menikmatinya demi Kesehatan Optimal

 

Berikut adalah panduan lengkap untuk menanam kelengkeng:

1. Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit kelengkeng sangat penting karena bibit yang baik akan menentukan kualitas tanaman dan buah yang dihasilkan. Ada dua jenis bibit yang bisa digunakan:

 

- Bibit hasil dari biji: Biasanya digunakan oleh pemula, tetapi bibit dari biji membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah, sekitar 5-7 tahun.

- Bibit hasil okulasi atau cangkok: Bibit ini lebih cepat berbuah, biasanya dalam waktu 2-3 tahun. Selain itu, kualitas buahnya juga sudah bisa dipastikan sesuai induknya.

 

2. Persiapan Media Tanam

Kelengkeng bisa ditanam di lahan atau pot. Untuk menanam di lahan, pastikan media tanam memiliki drainase yang baik, karena kelengkeng tidak menyukai tanah yang tergenang air. Jika menanam di pot (tabulampot), pastikan menggunakan pot dengan diameter minimal 50 cm.

 

- Tanah: Kelengkeng membutuhkan tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan subur. Campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 merupakan media yang ideal

 

- pH tanah: Pastikan pH tanah berada di kisaran 5,5-6,5. Jika pH tanah terlalu asam, bisa ditambahkan kapur dolomit untuk menetralkan tanah.

 

3. Penanaman

Setelah media tanam siap, bibit kelengkeng bisa ditanam. Jika menanam di lahan, gali lubang tanam dengan ukuran sekitar 50x50 cm dan kedalaman 50 cm. Masukkan bibit ke dalam lubang, kemudian timbun dengan tanah dan padatkan sedikit. Jangan lupa untuk menyiram setelah selesai menanam.

 

Jika menanam di pot, pastikan bagian bawah pot dilubangi untuk drainase air. Isi bagian dasar pot dengan kerikil atau pecahan genting untuk memudahkan air keluar, kemudian tambahkan campuran media tanam di atasnya.

 

4. Penyiraman

Penyiraman harus dilakukan secara teratur, terutama pada awal pertumbuhan bibit. Pada fase awal, siram tanaman setiap hari, terutama di musim kemarau. Jangan biarkan tanah kering atau tergenang air. Setelah tanaman beradaptasi, penyiraman bisa dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu.

BACA JUGA:Rahasia Lezat Putu Mayong: Resep Tradisional yang Mudah Dibuat di Rumah

 

5. Pemupukan

Pemupukan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman kelengkeng. Lakukan pemupukan dengan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos setiap 2-3 bulan sekali. Selain itu, bisa juga ditambahkan pupuk NPK untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan pembungaan.

 

Berikut dosis pemupukan yang disarankan:

- Tahun pertama: 50-100 gram NPK per tanaman

- Tahun kedua: 150-200 gram NPK per tanaman

- Tahun ketiga dan seterusnya: 200-300 gram NPK per tanaman

- Selain itu, tambahkan pupuk kandang setiap 6 bulan sekali untuk menjaga kesuburan tanah.

 

6. Pemangkasan

Pemangkasan perlu dilakukan untuk menjaga bentuk dan pertumbuhan tanaman kelengkeng. Pemangkasan dilakukan pada cabang-cabang yang kering, sakit, atau tumbuh terlalu rapat. Pemangkasan juga bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan meningkatkan sirkulasi udara di sekitar tanaman.

 

Ada dua jenis pemangkasan yang perlu dilakukan:

- Pemangkasan bentuk: Dilakukan untuk membentuk tajuk tanaman yang baik. Biasanya dilakukan pada awal pertumbuhan tanaman.

- Pemangkasan produksi: Dilakukan setelah tanaman mulai berbuah untuk merangsang pembungaan dan pembuahan yang lebih baik.

 

7. Perlindungan dari Hama dan Penyakit

Kelengkeng rentan terhadap beberapa hama dan penyakit seperti kutu daun, ulat, dan jamur. Untuk mengendalikan hama dan penyakit, berikut langkah-langkah yang bisa diambil:

 

- Pengendalian hama secara mekanis: Jika serangan hama masih sedikit, hama bisa dibersihkan secara manual.

- Penggunaan insektisida: Jika serangan hama cukup parah, insektisida organik bisa digunakan. Hindari penggunaan insektisida kimia yang berlebihan agar tidak merusak lingkungan.

- Pengendalian penyakit: Penyakit yang sering menyerang kelengkeng biasanya disebabkan oleh jamur. Untuk mencegah dan mengobati, gunakan fungisida yang sesuai dan pastikan sirkulasi udara di sekitar tanaman baik.

 

8. Perawatan Tambahan

Selain pemangkasan, perawatan tambahan seperti penyiangan gulma dan penambahan mulsa juga diperlukan untuk menjaga tanaman tetap sehat. Penyiangan gulma harus dilakukan secara berkala agar tanaman kelengkeng tidak bersaing mendapatkan nutrisi dengan gulma.

 

Mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tanah, terutama di musim kemarau. Gunakan mulsa organik seperti serbuk gergaji atau jerami di sekitar tanaman.

 

9. Tahap Berbuah

Setelah sekitar 2-3 tahun (untuk bibit cangkok), pohon kelengkeng akan mulai berbunga dan berbuah. Pada saat ini, penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dengan memberikan pupuk yang kaya fosfor dan kalium untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Selain itu, pastikan penyiraman dilakukan dengan lebih rutin, terutama saat tanaman mulai berbunga.

BACA JUGA:Hati Hati Memilih Cemilan, 6 Makanan Ini Bisa Menurunkan Daya Ingat

 

10. Pemanenan

Buah kelengkeng biasanya siap dipanen setelah 4-5 bulan sejak pembungaan. Ciri-ciri buah kelengkeng yang siap dipanen adalah kulit buah yang sudah berwarna coklat keemasan dan daging buah yang sudah terasa manis.

 

Untuk memanen, potong tangkai buah menggunakan gunting pangkas agar tidak merusak cabang tanaman. Pastikan memanen dengan hati-hati agar tanaman tetap sehat untuk produksi berikutnya.

 

Kesimpulan

Menanam kelengkeng tidak terlalu sulit bagi pemula asalkan dilakukan dengan perawatan yang benar. Mulai dari pemilihan bibit yang berkualitas, penyiapan media tanam yang tepat, hingga perawatan yang rutin seperti penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Dengan kesabaran dan ketelatenan, dalam beberapa tahun Anda bisa menikmati hasil buah kelengkeng dari pohon yang Anda tanam sendiri.*

Tag
Share